Tutorial


Ketika berbisnis online, entah di marketplace atau website, banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk menunjang penjualan. Salah satunya, menulis deskripsi produk yang baik.  

Ya, deskripsi produk bukan hanya berfungsi untuk memudahkan calon konsumen mengenali produk Anda. Tetapi juga untuk menarik perhatian dan meyakinkan mereka untuk membeli. 

Lantas, bagaimana cara menulis deskripsi produk yang menarik? 

Tak usah bingung. Kami sudah menyiapkan beberapa tips penulisan deskripsi produk yang tepat beserta beberapa contohnya di artikel ini. Penasaran? Yuk, simak langsung ulasannya sampai tuntas! 

Deskripsi produk adalah informasi yang menjelaskan produk Anda, baik berupa spesifikasi produk, kelebihan, cara penggunaan dan lain sebagainya. 

Contoh Deskripsi Produk di Marketiplace

Bagi penjual, deskripsi produk bermanfaat untuk bisa memperkenalkan produk mereka secara spesifik. Lalu dari sisi calon pembeli, deskripsi produk akan memudahkan mereka dalam mempertimbangkan apakah produk Anda benar-benar fit dengan kebutuhannya atau tidak. 

Nah, inilah 7 cara menulis produk deskripsi yang tepat:

Baca juga: 15+ Cara Cepat Meningkatkan Penjualan Online

1. Kenali Target Konsumen Anda

Hal utama yang perlu Anda lakukan sebelum menulis deskripsi produk adalah mengenali siapa target konsumen Anda. 

Cara ini bisa diawali dengan memahami buyer persona, alias mencari tahu bagaimana karakter calon konsumen Anda. Mulai dari interest mereka, apa yang mereka butuhkan, seberapa sering mereka mengunjungi website atau media sosial Anda, dan lain-lain.

Selain itu, kenali juga bagaimana gaya bahasa yang tepat untuk membangun komunikasi dengan mereka. Biasanya, gaya bahasa dapat disesuaikan dengan usia target konsumen, selera humor, atau bahkan brand image yang ingin Anda ciptakan di mata konsumen. 

Ambil contoh, bisnis Kalis Donuts yang menjual donat homemade berikut ini.

Deskripsi produk di Instagram

Jika dilihat dari salah satu postingan mereka di media sosial, Kalis sengaja menggunakan gaya bahasa sehari-hari untuk menciptakan kesan yang casual dan asik. Hal tersebut memang disesuaikan dengan target konsumen mereka yang umumnya merupakan para remaja atau milenial. 

Selain dari gaya bahasa, Anda juga bisa menyisipkan informasi seputar keunggulan atau fitur produk yang Anda tawarkan. Contohnya seperti postingan Kalis tadi, dimana mereka mengutamakan nominal harga ekonomis sebagai cara untuk menarik perhatian konsumen.

2. Fokus pada Manfaat Produk

Setelah mengenal siapa target konsumen Anda, berikutnya Anda bisa fokus pada manfaat produk. 

Baca juga:   5 Cara Edit Tema WordPress Tanpa Ribet (dan 7 Tipsnya)

Sayangnya, banyak penjual yang terfokus pada penjelasan fitur ketimbang manfaat. Padahal, manfaat dan fitur produk adalah dua hal yang berbeda. Konsumen sendiri sering tidak memperhatikan soal fitur, lho. Mereka hanya peduli pada manfaat yang bisa mereka dapatkan dari produk tersebut.

Jadi, apa bedanya antara fitur dan manfaat? 

Fitur merupakan segala sesuatu yang dimiliki pada produk. Sedangkan manfaat adalah sesuatu yang diperoleh konsumen ketika menggunakan produk Anda. 

Contohnya seperti deskripsi produk garam Himalaya yang dijual pada salah satu marketplace berikut ini. 

Deskripsi produk yang fokus pada manfaat.

Seandainya penjual hanya menyebutkan bahwa garam Himalaya datang dari Pakistan, belum tentu konsumen akan tertarik untuk membeli, bukan? 

Alasannya, penjelasan tersebut tidak langsung memberikan manfaat bagi mereka. Itulah sebabnya penjual langsung memfokuskan pada manfaat yang bisa didapatkan konsumen. Contohnya, mengandung banyak mineral, antimikroba, penyeimbang pH tubuh, hingga kemampuannya dalam mencegah berbagai penyakit berbahaya. 

3. Berikan Sentuhan Emosional

Deskripsi produk yang menarik biasanya tidak hanya sekedar berisi tentang spesifikasi, fitur dan manfaat saja. Tetapi Anda juga bisa memberikan sedikit sentuhan emosional untuk menjadikannya lebih berkesan.

Ada banyak cara untuk Anda bisa memberikan pesan yang menyentuh pada saat menulis deskripsi. Salah satunya adalah dengan story telling. 

Seperti yang dilakukan Agradaya, bisnis lokal yang menjual produk-produk rempah asli lokal. Hampir setiap postingannya di media sosial, Agradaya selalu berusaha menciptakan cerita yang berkesan ketika menuliskan deskripsi produk.

Misalnya, dengan menceritakan perjuangan ibu-ibu desa yang ikut berpartisipasi dalam proses pembuatan produknya sehingga bisa menghasilkan produk-produk yang berkualitas. 

Deskripsi produk agradaya dengan sentuhan emosional

Atau, Anda juga bisa membuat deskripsi yang menggunakan kalimat yang sedikit puitis seperti yang dilakukan salah satu penjual teh di marketplace berikut ini. 

Contoh penulisan deskripsi produk di marketplace

Dari deskripsinya, terlihat bahwa pihak penjual berupaya mengajak audiens untuk membayangkan bagaimana kenikmatan yang didapatkan saat mengkonsumsi secangkir teh Mojang Geulis.

Dengan menggunakan teknik tersebut, maka akan jauh lebih mudah untuk Anda bisa terhubung dengan audiens secara emosional. Bahkan, cara seperti ini bisa lebih ampuh untuk menaklukan hati calon pembeli dibandingkan hanya menyebutkan fitur dan spesifikasi.

Baca juga:   LiteSpeed Cache vs WP Super Cache vs WP Rocket vs W3 Total Cache

4. Gunakan Bahasa yang Natural

Ketika teks deskripsi produk Anda dibaca, apakah intonasinya sudah terdengar friendly? Atau malah terkesan kaku seperti robot?

Jika masih demikian, coba ubah kembali tone dan penggunaan kosa kata tulisan Anda. Sama halnya dengan sentuhan emosional tadi, tata bahasa dan tone tulisan yang conversational akan memudahkan brand Anda terhubung dengan konsumen. 

Caranya adalah dengan menggunakan bahasa yang umum dan mudah dicerna. Usahakan untuk menghindari penjelasan yang berbelit-belit agar tidak membuat audiens menjadi bosan. Contoh cara menulis deskripsi produk yang conversational adalah seperti berikut ini.

Terlihat bahwa brand Scarlett Whitening berusaha untuk mempromosikan produknya dengan bahasa yang mudah dipahami dengan intonasi yang natural. Tak lupa, mereka juga menyisipkan kalimat persuasif (ajakan) di akhir kalimat yaitu: “yuk segera ikutan dan rasakan sendiri hasilnya” untuk meyakinkan calon pembeli. 

Gaya bahasa natural dari Scarlett Whitening

5. Gunakan Kosakata yang Lebih Variatif

Saat menulis deskripsi produk, memang Anda dianjurkan untuk menggunakan kosa kata yang paling mudah dipahami. Tetapi, jangan sampai hal ini justru membuat Anda menjadi monoton untuk memilih kosakata yang itu-itu saja.

Ambil contoh seperti yang dilakukan oleh brand Pond’s saat mempromosikan produk eye cream berikut ini.

Contoh pemasaran Ponds di Instagram

Dibanding menggunakan kalimat umum seperti “dapat mencerahkan area bawah mata”, mereka pun menggantinya dengan kalimat berupa “bikin mata dan area kulit di sekitarnya terlihat maksimal dan glowing”. Dengan begitu, produk Anda akan terlihat lebih atraktif di mata konsumen.

Selain itu pada akhir teks, mereka juga menambahkan kalimat idiom berupa “because all eyes will be on yours” yang mendukung teks deskripsi menjadi semakin menjual.

6. Pastikan Teks Mudah di Skimming

Tahukah Anda kalau pengunjung hanya membaca sekitar 16 persen apa yang ada di halaman website? Setelah masuk, mereka biasanya hanya meng-skimming tulisan dan membaca informasi yang dibutuhkan saja. Itu sebabnya, Anda perlu membuat teks deskripsi seefektif mungkin. 

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan agar teks deskripsi Anda mudah di skimming, yaitu: 

  1. Gunakan font size yang berbeda antara judul dan deskripsi. Pilih ukuran font lebih besar untuk judul dan font lebih kecil untuk isi paragraf. 
  2. Buat paragraf seringkas mungkin. Tulis paragraf yang singkat dan berikan ruang atau white space antara paragraf satu dengan yang lainnya. 
  3. Gunakan bullet points atau numbering. Sebutkan spesifikasi/fitur dalam bentuk bullet point untuk memperjelas deskripsi antar poinnya. 
Baca juga:   Apa Itu Website? Simak Pengertian, Jenis, Contoh & Manfaatnya!

Kurang lebih, seperti inilah salah satu contoh deskripsi produk yang sesuai dengan poin-poin di atas. 

7. Gunakan Kata Kunci SEO

Menggunakan kata kunci SEO  pada deskripsi produk juga sangat penting. Sebab, hal ini akan lebih memudahkan calon pembeli untuk menemukan produk Anda di mesin pencari. Entah Anda berjualan di website pribadi ataupun di marketplace. 

Dimanapun Anda berjualan, entah website sendiri atau di marketplace, jangan lupa untuk selalu gunakan keyword yang sesuai dengan produk Anda. Sebab, hal ini akan lebih memudahkan calon pembeli untuk menemukan produk yang relevan dengan kebutuhan mereka. 

Untuk bisa menemukan keyword yang tepat, ada banyak tools keyword research gratis yang bisa Anda gunakan. Seperti Ubersuggest, Google Keyword Planner, Google Search Console dan lain-lain.

Setelah itu, sesuaikan kata kunci yang relevan dengan produk Anda. Misalnya Anda menjual dress, Anda bisa memakai keyword seperti “dress wanita murah”, “dress wanita terbaru”, “dress pendek” dan lain-lain. Namun, pastikan hasil tulisan deskripsi Anda tetap terlihat natural, ya.

Baca juga: Cara Membuat Toko Online Mudah Untuk Pemula

Tingkatkan Penjualan dengan Deskripsi Produk yang Baik!

Banyak orang yang seringkali mengabaikan pentingnya deskripsi produk saat berbisnis online. Padahal, deskripsi produk adalah salah satu senjata utama untuk meyakinkan audiens untuk membeli produk Anda. 

Nah, di artikel ini kami sudah membagikan kepada Anda bagaimana tips membuat deskripsi produk yang tepat. Mulai dari mengenali target konsumen. Menjelaskan manfaat produk, menciptakan kesan yang emosional. Hingga penggunaan kata kunci SEO. 

Selain itu, usahakan pula untuk membuat teks deskripsi yang jelas, padat dan singkat. Dan jangan lupa, tulis sejujur-jujurnya sesuai kualitas yang Anda punya, ya.

Oh iya, ingin sukses berbisnis online? Jika iya, kami sudah menyediakan ebook 35+ Tips Ampuh Meningkatkan Penjualan Online. Gratis! Silakan download di bawah ini!



Source link

Hosting Unlimited Indonesia

Author

admin

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Tim support kami di sini untuk menjawab pertanyaanmu. Tanyakan apa saja pada kami!
? Halo... ada yg bisa kami bantu?