Sebagai seorang profesional, memiliki portofolio adalah sebuah kewajiban. Apalagi, bagi Anda yang sedang mencari pekerjaan. Sebuah portofolio bisa menjadi penentu perkembangan karir Anda menjadi lebih baik.
Lalu, apa yang dimaksud portofolio sebenarnya? Bagaimana cara membuat portofolio yang menarik di zaman sekarang?
Tenang, di artikel ini kami akan membahas portofolio dengan mendalam. Anda akan belajar pengertian portofolio, cara membuat, hingga contoh portofolio. Terdengar menarik, kan?
Maka dari itu, yuk simak artikel ini sampai selesai!
Apa Itu Portofolio?
Portofolio adalah sekumpulan informasi yang menunjukkan hasil karya, skill, pendidikan, pengalaman berorganisasi, pelatihan yang pernah ditempuh, dan pengalaman kerja Anda.
Dengan melihat portofolio Anda, orang lain bisa tahu riwayat hidup sebagai seorang profesional dan berbagai pencapaian Anda selama ini.
Portfolio bisa ditunjukkan secara offline menggunakan dokumen atau hasil karya berupa produk yang Anda buat. Atau, bisa juga berupa portofolio online yang merupakan koleksi karya dalam bentuk digital yang bisa diakses melalui media sosial atau website.
Setelah tahu apa itu portofolio, saatnya mempelajari apa fungsi portofolio.
Fungsi Portofolio
Fungsi portofolio adalah menunjukkan pengalaman kerja Anda menggunakan contoh hasil karya terbaik yang pernah dihasilkan.
Apapun jenis portofolio yang digunakan, Anda bisa lebih meyakinkan perusahaan atau calon klien Anda lewat karya nyata.
Jadi, sudah bukan saatnya hanya menyebutkan karya atau project sebagai bullet point dalam CV, bukan? Kalau begitu, mari ikuti langkah cara membuat portofolio yang baik.
Cara Membuat Portofolio
Berikut ini beberapa tips cara membuat portofolio yang bisa Anda gunakan:
1. Masukkan Karya Terbaik
Walaupun sebagai tempat “pamer” karya, sebaiknya Anda tidak memasukkan semua karya di portofolio. Pilihlah karya terbaik yang paling Anda banggakan saja.
Kenapa demikian? Pertama, langkah tersebut akan memudahkan calon klien atau perusahaan untuk melihat hasil karya Anda dengan cepat.
Kedua, Anda bisa menunjukkan standar tinggi yang bisa Anda berikan dan jenis pekerjaan yang ingin Anda kerjakan ke depan.
Katakanlah Anda seorang web developer. Nah, Anda bisa menunjukkan karya website dengan platform WordPress untuk jenis toko online karena ingin lebih terlibat di pengerjaan project toko online WordPress.
Maka dari itu, usahakan Anda memasukkan karya terbaik yang langsung bisa memberikan kesan bagus dalam waktu singkat.
2. Ceritakan Keahlian Anda
Menampilkan karya Anda saja tidak cukup, tapi Anda juga harus menceritakan kisah di baliknya. Kenapa?
Cerita tentang sebuah karya bisa memberikan konteks yang menjelaskan keahlian Anda dan kecenderungan Anda sebagai seorang profesional.
Misalnya, cerita tentang kenapa Anda terjun ke bidang yang digeluti, motivasi dalam memilih project tertentu, proses saat mengerjakan suatu project, dan berbagai tantangannya.
Hal tersebut tentu lebih memberikan informasi yang lengkap tentang keahlian Anda sesungguhnya.
Selain itu, Anda juga bisa menunjukkan hasil karya berdasarkan kronologi dari perkembangan karir Anda.
Sebagai contoh, kalau Anda seorang desainer grafis, Anda bisa menunjukkan karya dengan desain skeuomorphic, dan perlahan berubah menjadi karya dengan flat design sesuai perkembangan kebutuhan tren.
3. Perbarui Portofolio Anda
Terutama bagi Anda yang menekuni bidang yang trend, teknik, dan teknologinya cepat berubah, memperbarui portofolio adalah langkah yang harus dilakukan.
Dengan begitu, karya atau informasi yang Anda masukkan di portofolio bisa lebih relevan.
Kalau Anda menggunakan portofolio offline, maka Anda bisa mencetak kembali foto atau hasil karya sesuai trend terbaru. Sedangkan, untuk portofolio online, Anda tinggal mengganti karya yang ditampilkan dengan karya baru yang relevan.
Anda bisa memperbarui portofolio secara rutin, atau ketika terjadi perubahan tren. Idealnya, karya yang berusia lebih dari lima tahun sudah tidak ditampilkan lagi.
4. Tampilkan Secara Online
Membuat portfolio yang bisa diakses online adalah pilihan terbaik saat ini, meskipun ketika Anda sudah memiliki portofolio offline.
Alasannya, portofolio online itu:
- Mudah diakses. Cukup akses alamat web atau akun platform yang dituju.
- Memperkuat online presence. Anda akan lebih mudah ditemukan di internet, sehingga kredibilitas Anda juga akan meningkat.
- Lebih fleksibel. Anda bisa mengubah portofolio Anda kapanpun saat dibutuhkan dengan mudah.
Nah, diantara berbagai platform untuk portofolio online, website adalah media terbaik. Sebab, Anda bisa menunjukkan karya portofolio Anda dengan lebih unik sesuai personal branding Anda.
Bagaimana cara membuat website portofolio?
1. Pilih Nama Domain yang Sesuai
Domain adalah alamat website portofolio online Anda. Pilihlah domain terbaik dengan beberapa tips berikut:
- Usahakan Anda menggunakan nama yang singkat, unik, dan mudah diingat. Dengan begitu, orang lain tak akan kesulitan atau typo saat mengetiknya.
- Gunakan nama sendiri. Selain unik, nama Anda juga bisa membantu personal branding dan memperkuat kredibilitas Anda.
- Gunakan domain berekstensi .COM. Sebab, domain ini sangatlah populer, sehingga orang akan langsung familiar.
Setelah Anda menentukan nama domain yang cocok, cek apakah domain Anda tersedia. Kalau domain dengan ekstensi .COM tidak tersedia, Anda bisa menggunakan ekstensi lain seperti .XYZ atau .ONLINE.
2. Pilih Layanan Hosting
Setelah membeli domain, cara membuat portofolio selanjutnya adalah memilih hosting. Hosting berfungsi sebagai tempat Anda menyimpan semua data portofolio Anda agar bisa diakses online.
Baca juga: 6 Cara Memilih Web Hosting Terbaik
Pilihlah hosting dengan fitur keamanan yang baik dan customer support yang siap 24 jam. Jadi, web portofolio Anda akan aman dari hacker dan Anda bisa mendapat bantuan saat terjadi kendala kapan saja.
Salah satu pilihannya adalah layanan Managed WordPress Hosting dari Niagahoster yang memiliki fitur lengkap dengan harga terjangkau.
Dengan kemudahan platform WordPress yang bisa langsung digunakan, Anda cukup fokus pada penataan portofolio online Anda, tanpa perlu memikirkan hal teknis.
3. Kustomisasi WordPress Anda
Langkah ketiga cara membuat portofolio adalah melakukan kustomisasi website WordPress.
Pertama, lakukan kustomisasi tema dengan memilih tema yang ringan. Hal ini penting untuk memudahkan pengunjung mengakses website dengan cepat.
Selain itu, gunakan tema yang sesuai dengan personal branding Anda. Kalau Anda ingin lebih fokus ke gambar daripada tulisan, tema berbentuk grid masonry yang minimalis bisa menjadi pilihan.
Beberapa rekomendasi template web portofolio terbaik yang bisa Anda coba adalah ePortfolio, Hamilton, dan Perfect Portfolio.
Setelah menemukan template yang cocok, Anda bisa langsung memasangnya dengan cara:
- Masuk ke dashboard WordPress Anda. Lalu, klik Appearance > Themes dan pilih Add New.
- Ketikkan nama template web portofolio di form pencarian. Lalu, arahkan kursor Anda ke template yang muncul dan klik Install.
- Tunggu hingga instalasi template selesai, lalu klik Activate. Sekarang, template web portofolio pilihan Anda sudah terpasang.
Kedua, lakukan kustomisasi dengan memasang plugin untuk menambah fitur keren di web portofolio Anda. Jadi, portofolio Anda lebih terkesan profesional dan modern.
Baca juga: Plugin Wajib WordPress & Terbaik untuk Anda Install
Inilah rekomendasi plugin untuk website portofolio Anda:
- Portfolio Gallery — menampilkan galeri portofolio Anda.
- WP Smush — kompres otomatis gambar di website Anda hanya dengan sekali klik.
- Elementor — membantu Anda mendesain halaman website dengan mudah.
- Wordfence Security — plugin keamanan yang mempunyai firewall mumpuni, monitor website real-time, dan masih banyak lainnya.
- Yoast SEO — membantu optimasi SEO di website Anda.
- Contact Form — membuat berbagai macam formulir di website.
Untuk memasang plugin, ikuti panduan berikut:
- Masuk ke dashboard WordPress Anda. Lalu, klik Plugins > Add New. Kemudian, masukkan nama plugin di kotak pencarian.
- Klik Install Now pada plugin di hasil pencarian. Tunggu proses instalasi plugin, lalu klik Activate untuk mengaktifkan plugin tersebut di website Anda.
4. Buat Halaman “About Me”
Bisa dikatakan, halaman “About Me” merupakan bagian terpenting dari portofolio online. Di halaman “About Me”, Anda akan menampilkan berbagai informasi tentang diri Anda kepada pengunjung website..
Berikut beberapa tipsnya membuat halaman About Me yang baik:
- Perkenalkan diri dengan jelas — Tulis nama, umur, tempat tinggal, dan pekerjaan Anda.
- Tampilkan foto Anda — Pasang foto terbaik sesuai branding yang ingin dibangun.
- Jelaskan kelebihan Anda — Jelaskan kelebihan Anda secara konkret. Misalnya, kalau Anda penulis, sebutkan kalau Anda mampu menulis dengan baik sebanyak 2000 kata per hari.
- Sebutkan pengalaman Anda — Tuliskan pengalaman terbaik seputar keahlian Anda yang menarik bagi pengunjung.
- Ceritakan alasan Anda terjun di bidang yang digeluti — Bangun cerita tentang ketertarikan Anda di jenis pekerjaan tersebut, sehingga mampu menghasilkan karya terbaik.
- Tambahkan CTA di akhir — Di akhir penjelasan tentang diri Anda, tambahkan tombol Call to Action (CTA) yang umumnya mengarahkan pengunjung ke halaman Kontak untuk bisa menghubungi Anda.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, halaman About Me Anda akan lebih menarik bagi pengunjung website.
Baca juga: Ikuti Cara Mudah Membuat Web Portofolio
Contoh Portofolio
Sebagai inspirasi untuk dapat membuat portofolio yang baik, simak beberapa contoh portofolio berikut ini:
Portofolio Desainer
Contoh pertama merupakan milik desainer asal Indonesia, Melissa Sunjaya adalah contoh portofolio yang baik. Alasannya, desainnya sangat simpel dengan fokus pada dua menu utama yaitu, Projects dan About Me.
Web portofolio Melissa ini juga sangat ringan sehingga mudah untuk diakses. Apalagi navigasinya mudah dan desainnya mobile friendly.
Yang paling penting, informasi lengkap bisa Anda temukan di setiap projectnya. Mulai dari deskripsinya, tahun pembuatan, hingga dokumentasi foto saat Melissa mengerjakan project tersebut.
Portofolio Developer
Contoh portofolio milik Jacek Jeznach, seorang front end developer, bisa menjadi insprasi Anda.
Web portofolio Jacek mempunyai desain unik yang benar-benar menonjolkan keahliannya di bidang web development. Mulai dari tampilan dark mode ala lingkungan kerja web developer, lalu animasi yang penuh warna saat Anda mengakses bagian halamannya, hingga musik yang bisa Anda nyalakan menemani aktivitas browsing di website tersebut.
Baca juga: 10 Skill Yang Harus Dimiliki Front End Developer
Tak berhenti sampai di sana, Jacek juga mempunyai blog bertema pengembangan website berisi pengalaman, tips, dan panduan tentang website. Jadi, kredibilitasnya juga semakin kuat di mata pengunjung.
Contoh Portofolio Content Writer
Apakah Anda content writer yang bergelut di banyak topik? Nah, mungkin contoh portofolio dari Muriel Vega ini bisa Anda jadikan inspirasi.
Di halaman utama Muriel menunjukkan niche-nya sebagai content writer dengan menu ikon yang menarik. Mulai dari teknologi, travel, seni, hingga makanan.
Di masing-masing niche, pengunjung akan bisa melihat berbagai karya penulisan Muriel di berbagai website dan platform.
Selain memasang karyanya, Muriel juga menampilkan berbagai aktivitas sebagai seorang profesional. Mulai dari berbagai project yang dikerjakan, interview dengan berbagai majalah dan partisipasi dalam berbagai event.
Sudah Paham Apa Itu Portofolio? Yuk, Buat Portofolio Sekarang!
Sekarang, Anda sudah paham apa yang dimaksud portofolio, kan? Singkatnya, portofolio adalah tempat Anda menunjukkan kompetensi dan karya Anda.
Meskipun Anda bisa saja menyiapkan portofolio offline, memiliki portofolio online berbentuk website sangat direkomendasikan. Alasannya, lebih mudah dibuat dan diupdate sesuai peningkatan keahlian Anda
Yang terpenting, pastikan website portofolio Anda mudah diakses dengan menggunakan hosting yang memiliki fitur kecepatan yang bisa diandalkan.
Selain itu, pastikan layanan hosting Anda memberikan keamanan yang baik sehingga website tidak mudah diretas oleh hacker.
Tenang, mengelola website itu mudah kok. Apalagi menggunakan platform ramah pengguna seperti WordPress. Nah, kalau Anda ingin mempelajarinya secara lengkap, ikuti panduannya pada ebook gratis di bawah ini: