Jakarta, Alkindyweb.com – Gojek mengumumkan sejumlah pencapaian bisnis 2020. Disebut-sebut Gojek berhasil mencetak laba operasional di luar biaya headquarter atau dikenal dengan istilah contribution margin positive. Hal ini diakui Gojek, merupakan pencapaian luar biasa di tengah pandemi.
Selain itu, fundamental perusahaan di tahun 2020 semakin kuat didukung oleh total nilai transaksi di dalam platform Gojek group (Gross transaction value – GTV) yang mencapai US$12 miliar (sekitar Rp170 triliun) atau meningkat 10% dibandingkan tahun lalu.
Kevin Aluwi, Co-CEO Gojek mengatakan, ketika pandemi ini membuat ketergantungan masyarakat terhadap digital platform seperti Gojek menjadi semakin besar. Di 10 tahun ini, Gojek merespons dan beradaptasi di tengah situasi sulit, melalui inovasi dan kerja keras dari seluruh tim di Gojek.
“Tahun ini adalah tahun di mana kami belajar banyak hal, sekaligus mencapai banyak hal yang membawa perusahaan jauh lebih kuat secara fundamental,” ujar Kevin.
Dikatakan Kevin, pencapaian ini didorong oleh transaksi dari pengguna aktif bulanan (monthly active users) Gojek yang telah mencapai 38 juta pengguna di seluruh Asia Tenggara. Sementara itu, GTV dari layanan pembayaran digital, GoPay, saat ini telah melampaui total GTV di masa pra-pandemi. Hal ini seiring dengan semakin banyaknya konsumen dan merchant yang beralih ke layanan digital dan bertransaksi secara online.
Menurut Kevin, salah satu pendorong utama pertumbuhan Gojek adalah ekosistem merchant, yang jumlahnya terus bertumbuh hingga 80% menjadi 900 ribu merchant dari 500 ribu di tahun lalu. Peningkatan signifikan ini terutama didorong oleh digitalisasi merchant Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, (UMKM) di masa pandemi.
Gojek hadir dengan layanan untuk pengusaha UMKM dengan berbagai skala bisnis, termasuk mereka yang baru pertama kali go-digital. Hal ini sangat penting untuk mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara, supaya mereka bisa mempertahankan kestabilan usaha terlebih di masa pandemi yang telah mengubah kebiasaan hidup masyarakat untuk lebih banyak beraktivitas online.
Baca Juga :Ini Penjelasan Investasi Telkom Indonesia Ke Gojek
Di samping itu, Gojek juga melakukan berbagai inisiatif, termasuk bekerjasama dengan pihak ketiga untuk memperluas akses bagi pelaku UMKM menawarkan layanan yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan konsumen. Sebagai contoh, layanan belanja sehari-hari, GoMart dan GoShop, yang makin dikembangkan di awal 2020 untuk merespon kebutuhan masyarakat di masa pandemi, mengalami peningkatan GTV sebesar 500% sejak awal pandemi, dan telah membuka peluang bagi lebih banyak UMKM untuk mulai berjualan online.
Investasi pada teknologi dan sumber daya manusia terus menjadi fokus Gojek ke depannya untuk bisa meningkatkan user experience baik bagi para konsumen maupun mitra, serta meningkatkan efisiensi untuk bisnis yang berkelanjutan. Salah satu investasi strategis yang dilakukan Gojek pada 2020 adalah mengintegrasikan aplikasi Gojek secara global di Indonesia, Singapura, Vietnam dan Thailand. Hal ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat brand Gojek di pasar internasional sekaligus memberikan keleluasaan untuk percepatan pengembangan layanan di negara-negara Gojek beroperasi.