Jakarta, Alkindyweb.com – India telah menyusun daftar tambahan yang mencakup 275 aplikasi China yang akan diperiksa untuk setiap pelanggaran keamanan nasional dan privasi pengguna. Kebijakan itu menandakan pengawasan yang meningkat dan kemungkinan lebih banyak perusahaan internet China yang dilarang di negara itu.
Sebelumnya India telah melaran 59 aplikasi China pada bulan lalu, termasuk aplikasi video pendek yang sangat popular di negara itu, TikTok, sebagai imbas dari meningkatnya ketegangan geopolitik antara dua raksasa Asia.
Menurut laporan The Economic Times (ET), daftar 275 aplikasi tersebut, termasuk aplikasi game PUBG milik Tencent, vendor internet paling berharga di China, Zili oleh pembuat telepon Xiaomi, AliExpress oleh raksasa e-commerce Alibaba serta aplikasi seperti Resso dan ULike yang dikelola pemilik TikTok, ByteDance.
“Pemerintah dapat melarang semua, beberapa atau tidak ada dari daftar,” kata satu sumber kepada ET.
Seorang juru bicara untuk Kementerian Dalam Negeri Serikat tidak menanggapi pertanyaan dari ET tentang perkembangan tersebut. Namun, sumber resmi mengatakan pembahasan yang bertujuan mengidentifikasi lebih banyak aplikasi China dan pendanaan mereka sedang berlangsung.
“Beberapa aplikasi ini telah ditandai karena alasan keamanan, sementara yang lain telah terdaftar karena pelanggaran berbagi data dan masalah privasi,” seorang pejabat menjelaskan.
Kementerian terkait juga memeriksa dugaan aliran data dari aplikasi-aplikasi ini ke Tiongkok yang mengancam kedaulatan dan integritas India. Para pejabat India menunjuk apa yang mereka sebut sebagai norma berbagi data China yang mengharuskan perusahaan-perusahaan yang berasal dari Tiongkok untuk berbagi data dengan negara asal, terlepas dari di mana mereka beroperasi.
Perusahaan internet Cina diperkirakan memiliki sekitar 300 juta pengguna unik di India, menunjukkan bahwa hampir dua pertiga pengguna ponsel pintar di negara itu telah mengunduh aplikasi China, sesuai perkiraan industri.
Di antara aplikasi Cina yang sedang diteliti sekarang adalah 14 aplikasi Mi oleh Xiaomi serta yang kurang dikenal seperti Capcut dan FaceU.
Aplikasi dari perusahaan internet China lainnya seperti Meitu, LBE Tech, Perfect Corp, Sina Corp, Netease Games, Yoozoo Global juga masuk dalam radar. Termasuk Supercell yang berbasis di Helsinki. Diketahui, Tencent membeli saham mayoritas di perusahaan game tersebut tahun lalu.
Pejabat senior pemerintah lainnya, mengatakan bahwa pemerintah ingin meresmikan proses pelarangan semacam itu dan kementerian terkait diminta untuk membuat kerangka hukum atau surat edaran atau suatu bentuk peraturan untuk pengawasan terus-menerus terhadap aplikasi yang beroperasi di India.
India yang merupakan ekonomi terbesar kelima di Asia sekarang menjadi medan pertempuran bagi perusahaan internet China dan Amerika yang berlomba-lomba untuk mendominasi salah satu pasar internet terbesar dan paling terbuka di dunia, dengan basis diperkirakan 450 juta pengguna ponsel pintar.
ET melaporkan minggu lalu bahwa Zili dan Snack Video telah pindah ke daftar 10 teratas di Google Play, ketika dua aplikasi China muncul sebagai pesaing untuk menggantikan aplikasi video pendek TikTok yang dilarang.
Padahal TikTok sangat populer di daerah pedalaman India. Aplikasi ini telah memiliki 200 juta pengguna terdaftar di negara itu dan telah diunduh 660 juta kali sejak diluncurkan dua tahun lalu, menyumbang 30% dari keseluruhan unduhan globalnya.
Untuk PUBG, India adalah pasar terbesarnya, menurut perkiraan perusahaan intelijen aplikasi Sensor Tower, menghasilkan sekitar 175 juta unduhan hingga saat ini, atau 24% dari total unduhan.