Profesi web designer terbilang masih sangat dibutuhkan di Indonesia. Mengingat saat ini website menjadi kebutuhan penting bagi setiap perusahaan atau pemilik bisnis. Anda pun bisa menjadi seorang web designer!
Untuk menjadi seorang web designer, apa saja skill yang dibutuhkan? Tenang, Anda akan menemukan jawabannya di artikel ini.
Namun, sebelum itu kami akan membahas perbedaan web designer, web developer, dan webmaster terlebih dahulu. Hal itu karena tiga profesi ini masih sering tertukar. Jadi, simak dulu penjelasannya berikut ini!
Perbedaan Web Designer, Web Developer, dan Webmaster
Meskipun ketiga profesi tersebut sama-sama berhubungan dengan proses pengembangan website, ketiganya memiliki pekerjaan atau tugas yang berbeda. Skill dan pengetahuan tools yang wajib dipelajari pun berbeda.
Nah, di bab ini kami akan membahas pengertian serta perbedaan antara web designer, web developer, dan webmaster. Langsung saja simak uraiannya berikut ini.
1. Web Designer
Web Designer adalah orang yang memiliki keahlian untuk membuat tampilan website jadi menarik. Misalnya efek ilustrasi pada website, tipografi, keseimbangan kontras, layout, dll. Mereka juga fokus membuat desain dengan pendekatan user experience agar mudah untuk digunakan.
Seorang web designer harus mempunyai kemampuan mendesain yang baik. Namun, tidak hanya mendesain, web designer juga perlu memahami bahasa pemrograman, seperti HTML dan CSS.
Untuk membuat desain tersebut, mereka bisa menggunakan aplikasi desain yang menunjang pembuatan web design, seperti Photoshop.
2. Web Developer
Web developer adalah orang yang membangun dan mengembangkan website dengan bahasa pemrograman. Biasanya bahasa pemrograman yang harus dikuasai oleh seorang web developer adalah JavaScript, PHP, ASP, Python, MySQL, dan Java.
Beberapa tugas seorang web developer adalah membuat database dan mengatur server. Hasil pekerjaannya memang tidak eksplisit terlihat di halaman website, karena coding yang dibuat di web server dan database.
Pekerjaan web developer banyak dihabiskan untuk mengetes fitur website dan memperbaiki bug yang ada. Beberapa tools yang wajib diketahui oleh web developer di antaranya, software bahasa pemrograman, revision control, framework, CSS framework, dll.
Baca Juga: Cara Menjadi Web Developer
3. Webmaster
Webmaster adalah orang yang bertanggung jawab melakukan pemeliharaan website. Mereka biasanya juga disebut sebagai web architect, website administrator, website coordinator, atau project manager.
Seorang webmaster bertugas memanajemen dan mengoptimasi website agar tetap stabil ketika diakses dan tidak mengalami down.
Bahkan, pekerjaan mereka termasuk mengoptimasi dari segi SEO sebuah website. Oleh sebab itu, seorang webmaster harus memiliki pengetahuan mengenai coding, design, dan juga marketing.
Salah satu tools penunjang kinerja webmaster adalah Google WebMaster Tools. Tools ini dapat membantu webmaster melihat pergerakan situs di halaman search engine. Webmaster juga akan mendapatkan laporan mengenai aktivitas situs tersebut.
Perbedaan | Web Designer | Web Developer | Webmaster |
Tugas | Membuat desain website agar lebih interesting | Membuat database, server, dan fungsionalitas website. | Memantau proses pembuatan website, memperbaiki, dan mengoptimasi website. |
Tools yang digunakan | Photoshop, Sketch, UXPin, dll | Revision Control, Linux, Framework, CSS Framework | Google Webmaster Tools |
Skill Teknis | Designing skill + HTML, CSS | Coding skill, bahasa pemrograman | Designing, coding, marketing |
Nah, itulah perbedaan antara web designer, web developer, dan webmaster. Sekarang Anda sudah memahami perbedaannya, bukan?
Pada intinya, web designer bertanggung jawab membuat tampilan website yang menarik. Sementara web developer membangun fungsi atau fitur website. Terakhir, webmaster akan melakukan monitoring website tersebut.
Tentunya ketiga profesi tersebut memiliki tantangan tersendiri. Misalnya, web designer, mereka harus membuat tampilan yang tak hanya menarik, namun juga mudah digunakan.
Untuk itu, dibutuhkan beberapa skill khusus jika Anda ingin menjadi web designer. Apa saja itu? Simak pembahasannya di bab berikutnya.
7+ Skill yang Dibutuhkan untuk Menjadi Web Designer
Untuk menjadi seorang web designer yang andal memang tidaklah instan. Anda perlu proses untuk mempelajari beberapa skill dan pengetahuan tentang tools tertentu. Di bab ini, kami akan memaparkan skill apa saja yang perlu Anda miliki untuk menjadi web designer. Penasaran apa saja itu, mari simak uraiannya berikut ini.
1. Visual Design
Seorang web designer harus memiliki pemahaman tentang visual design. Visual design adalah tampilan website atau aplikasi yang dapat meningkatkan user experience. Elemen dari visual ini di antaranya adalah efek ilustrasi, tipografi, layout, warna, dan usability..
Visual design juga bisa dikatakan sebagai perpaduan antara User Interface (UI) dan Graphic Design. Untuk mendukung web designer menciptakan visual design yang baik, mereka membutuhkan pengetahuan mengenai:
- Prinsip unity – kesatuan (unity) dalam desain adalah adanya kohesi dan keutuhan. Prinsip ini membuat semua elemen dalam sebuah desain saling mendukung dan memperoleh fokusnya masing-masing.
- Keseimbangan – merupakan prinsip menyatukan semua elemen dalam komposisi yang tepat. Keseimbangan ini diperlukan untuk menghindari tampilan yang berat pada titik visual tertentu.
- Kontras – merupakan penggunaan elemen warna supaya informasi yang informasi yang disampaikan sampai. Prinsip ini juga bertujuan agar desain tidak terkesan monoton.
- Irama – merupakan prinsip penyusunan elemen desain sesuai pola tertentu. Dalam prinsip ini terdapat proses repetisi pada elemen desain, sehingga tercipta pola desain yang konsisten.
- Fokus – merupakan prinsip untuk menunjukkan poin penting atau perhatian utama dari sebuah desain.
Skill tentang visual design ini penting dimiliki oleh web designer. Visual design yang baik pada website dapat meningkatkan engagement pengunjung. Selain itu, website yang menarik juga dapat meningkatkan kepercayaan pengunjung terhadap produk Anda.
1. User Experience (UX)
Selain mengetahui bagaimana membuat tampilan menarik, seorang web designer juga harus memahami user experience (UX). UX design merupakan proses merancang produk dengan menggunakan perspektif pengguna.
Pemahaman tentang UX design ini penting dimiliki oleh seorang web designer. Dengan memahami prinsip UX, web designer bisa merancang website yang dibutuhkan dan mudah digunakan oleh pengguna.
Nah, jika Anda ingin mengetahui lebih detail mengenai user experience, Anda bisa mampir ke artikel kami berikut ini → Pengertian dan Penerapan User Experience
2. Pemahaman HTML
Seorang web designer tidak hanya harus memiliki kemampuan desain, tetapi juga harus memiliki pemahaman tentang HTML dan CSS. HTML adalah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah struktur halaman web atau aplikasi.
HTML memiliki elemen yang digunakan web designer untuk mengupload konten (paragraf, link gambar, video, table, dll) ke dalam halaman web. Elemen tersebut nantinya akan dirender menjadi konten yang ditampilkan di halaman web. Elemen tersebut misalnya <head>, <title>, <article>, <img>, <audio>, <video>, dll.
Dengan HTML, web designer bisa merancang tampilan web pada halaman website. Bagi Anda yang ingin mempelajari HTML dari nol, Anda bisa membaca artikel kami tentang Belajar HTML Lengkap untuk Pemula.
3. Pemahaman CSS
Punya pemahaman HTML saja belum cukup. Web designer juga harus memiliki pemahaman tentang CSS. CSS adalah bahasa pemrograman yang berfungsi mengatur seluruh tampilan website sehingga tampak lebih menarik.
Dengan CSS, web designer bisa mengatur warna teks, font, ukuran kolom, spasi antar paragraf, dan jenis background yang diinginkan. Tidak hanya itu, bahkan menambahkan layout dan efek yang diperlukan.
CSS biasanya sering digunakan untuk dikombinasikan dengan HTML. Untuk penjelasan selengkapnya, Anda bisa baca artikel Pengertian CSS dan Cara Kerjanya untuk lebih memahaminya.
4. Pemahaman SEO
Memahami kemampuan tentang SEO bagi seorang web designer mungkin terdengar kurang tepat. Keahlian ini cenderung lebih dibutuhkan oleh tim digital marketing.
Namun, seorang web designer ternyata juga perlu memahami setidaknya dasar-dasar SEO. Misalnya, membuat website dengan tampilan yang mudah digunakan dan user-friendly, optimasi kecepatan website, mengisi website dengan konten yang SEO-friendly, dan link building.
Selain itu, pemahaman tentang SEO ini akan memudahkan seorang web designer dalam berkolaborasi dengan tim digital marketing maupun klien untuk membuat website yang SEO friendly.
5. Kemampuan komunikasi yang Baik
Skill yang dibutuhkan seorang web designer bukan hanya kemampuan teknis, melainkan juga kemampuan non-teknis. Salah satunya yaitu kemampuan komunikasi yang baik.
Sebagai seorang web designer, Anda tentu harus berkolaborasi dengan klien atau rekan dari divisi lain di tempat Anda bekerja. Oleh sebab itu, skill komunikasi ini penting dimiliki supaya tidak terjadi miskomunikasi dan project pembuatan website dapat berjalan lancar dan sukses.
6. Time Management
Menjadi seorang web designer yang andal harus mampu mengatur prioritas dan memanajemen waktu dengan baik. Dengan manajemen waktu yang baik, project web design dapat diselesaikan dengan hasil terbaik.
Untuk dapat menerapkan time management yang baik, dibutuhkan disiplin, komitmen, dan fokus. Nah, ada beberapa tools yang dapat membantu web designer dan tim dalam time management. Tools yang bisa digunakan misalnya Trello, JIRA, Quire, dll.
Selain membantu dalam time management, tools tersebut juga sangat membantu Anda ketika bekerja dari rumah. Anda bisa tetap berkoordinasi dan memantau task dalam tim. Mau tau tools oke lainnya untuk membantu pekerjaan Anda? Baca artikel kami berikut ini → 20+ Aplikasi Work From Home Agar Lebih Efektif.
7. Business and Client Management
Selain memanajemen waktu, seorang web designer juga harus bisa mengelola bisnis dan klien terlebih jika ia web designer freelance. Anda tentu juga harus mampu mengatur project klien Anda. Mulai dari mengatur cashflow, backlog, dan goal project.
Kemampuan memanajemen ini sangat penting agar dapat memastikan bahwa setiap proses dalam project web designing berjalan dengan baik. Hal itu dapat meminimalkan adanya komplain atau keluhan dari klien.
Jenis Website yang Wajib Diketahui Web Designer
Untuk menjadi web designer, Anda harus mengetahui platform yang akan digunakan untuk membuat website. Pada umumnya, ada dua pilihan platform yang bisa Anda pilih, yaitu tanpa CMS atau hard coded website dan menggunakan CMS.
1. Hard Coded Website
Jika Anda membuat website dengan hard coded website, Anda akan membuat semua komponen website Anda sendiri. Komponen itu mulai dari desain tampilan, pembuatan database, hingga coding (script) untuk membuat front end dan halaman admin.
Semua coding komponen website harus Anda buat menggunakan software seperti Dreamweaver atau Text Editor. Kemudian teks tersebut Anda upload ke website.
Berikut ini adalah beberapa keuntungan yang didapatkan jika Anda menggunakan hard coded dalam pembuatan website.
- Lebih Sedikit Maintenance – dengan menggunakan website coding, Anda tak perlu khawatir memikirkan update dan maintenance saat website Anda telah dirilis. Sebab, di sini Anda tidak menginstall plugin yang sering diperbarui.
Anda jadi tak perlu harus terus membackupnya. Anda bahkan sebenarnya cukup sekali saja membackup data Anda jika tidak ada maintenance.
- Resource Server yang Digunakan Lebih Sedikit – Tak seperti website CMS, jenis website ini tidak menggunakan resource server yang besar. Kenapa? sebab website jenis ini tidak perlu install server PHP dan MySQL. Jadi, website ini bisa tetap bekerja secara optimal di server yang resource-nya tidak terlalu besar.
- Bebas Mengatur Website – Anda bisa bebas mengatur dan memodifikasi website sekreatif Anda. Kreatifitas Anda tak akan dibatasi oleh template seperti website CMS. Anda pun bisa lebih fleksibel menambahkan fitur tertentu. Anda hanya perlu memodifikasi code pada source code.
Akan tetapi, pembuatan website dengan hard coded juga memiliki beberapa kelemahan dibanding menggunakan CMS. Pertama, pembuatan dengan hard coded jelas tidak ramah bagi pemula. Sebab Anda harus membangun situs dari awal menggunakan pengkodean.
Kedua, waktu pengerjaan menggunakan hard coded pun otomatis akan jadi lebih lama. Hal ini juga akan mempengaruhi biaya pembuatan website yang lebih mahal dibanding website CMS.
2. CMS (Content Management System)
Selain meng-coding semua komponen sendiri, Anda juga bisa menggunakan CMS (Content Management System). CMS merupakan perangkat lunak yang memungkinkan Anda untuk menambahkan dan mengedit isi dari website.
CMS akan memudahkan Anda untuk mengelola isi website. Anda bisa jadi lebih hemat waktu dan biaya untuk mengembangkan website. Beberapa keuntungan lain menggunakan CMS adalah:
- Tidak memerlukan Coding – dengan menggunakan CMS, Anda tidak membutuhkan coding untuk menambahkan komponen website. Anda tinggal menambahkan widget atau elemen yang tersedia pada CMS.
- Banyak pilihan template – CMS menyediakan banyak template dengan bermacam-macam pilihan sesuai dengan kebutuhan. Anda hanya perlu sedikit mengatur tata letak konten jika kurang sesuai.
- Tersedia banyak plugin – Selain template, CMS juga didukung dengan berbagai plugin yang bisa langsung Anda install. Misalnya plugin SEO, plugin mempercepat performa website, plugin landing page, dll.
Nah, saat ini ada ratusan jenis CMS yang bisa Anda pilih untuk membuat website. Namun, ada tiga CMS populer yang bisa Anda gunakan, yaitu WordPress, Joomla, dan Drupal.
Ketiga CMS tersebut memiliki spesifikasi dan keunggulannya masing-masing. Untuk memudahkan Anda memilih CMS terbaik, Anda bisa membaca artikel CMS Terbaik untuk Website Anda terlebih dahulu.
5 Tools yang Digunakan Web Designer
Kemampuan web design yang baik belum cukup tanpa didukung oleh tools web design yang baik. Tools tersebut dipakai oleh web designer untuk mendesain website dari awal pembuatan hingga website rilis.
Berikut ini beberapa rekomendasi tools web design yang dapat Anda gunakan untuk membuat website:
1. WordPress
Selain dikenal sebagai CMS untuk membuat website yang mudah digunakan bagi pemula, WordPress juga bisa digunakan sebagai tools untuk desain web. Bahkan, WordPress dikenal sebagai salah satu tools web design terbaik.
WordPress menyediakan lebih dari ribuan tema yang bisa Anda install. Kemudian Anda dapat edit dan optimalkan tema tersebut sesuai dengan selera serta kebutuhan Anda. Karena bersifat open source, Anda juga bisa dengan bebas mengembangkan tema website WordPress.
Ada banyak sekali keunggulan WordPress yang dapat Anda manfaatkan untuk mendesain website. Apalagi jika Anda menggunakan WordPress hosting dari Niagahoster. Ingin tahu keunggulan-keunggulan WordPress lainnya? Baca 10+ Keunggulan WordPress Niagahoster.
2. Photoshop
Tools yang satu ini sudah tak diragukan lagi kegunaannya bagi banyak designer. Adobe Photoshop sangat cocok untuk menuangkan kreativitas Anda dalam membuat desain web. Pilihan gradien warna yang sangat banyak memungkinkan Anda untuk membuat tampilan desain yang unik.
Photoshop juga menyediakan panel tools design yang lengkap, seperti drawing tool, scripting tools, layer mask, sistem grid, dan masih banyak lagi. Selanjutnya, Anda tinggal mengubah format ke dalam bentuk CSS. Jadi, Anda bisa mendesain website lebih cepat dan tentunya menarik.
3. Sketch
Jika Anda pengguna OS Mac, Sketch merupakan salah satu aplikasi terbaik untuk desain interface website. Sketch menyediakan fitur UI library, sehingga Anda dapat menyimpan elemen-elemen desain yang Anda buat. Fitur tersebut penting bagi seorang web designer untuk membantu membuat desain yang konsisten.
Setelah mendesain, Sketch juga menyediakan tools built-in exporting untuk otomatis mengekspor desain Anda menjadi berbagai format.
Baca Juga: Panduan Lengkap Cara Desain Web dengan Mudah
4. Dreamweaver
Dreamweaver dari Adobe ini juga bisa Anda pakai untuk mendesain website. Aplikasi ini dapat membantu Anda bekerja lebih efisien. Beberapa fitur seperti, Smart Code Hinting, Highlight Syntax, dan Live View akan memudahkan Anda memudahkan Anda untuk langsung mendapatkan source kodenya. Jadi, aplikasi ini sangat cocok bagi Anda yang membuat website dengan HTML.
Aplikasi ini juga dapat digunakan untuk berkolaborasi, sehingga tim lain juga dapat melihat hasil pekerjaan Anda. Yang menarik, Dreamweaver juga memiliki fitur responsive design untuk membantu Anda membuat desain yang responsif.
5. Invision Studio
Alat yang satu ini juga bisa Anda coba mendesain UI website. Invision menyediakan fitur prototyping yang membantu Anda untuk berkolaborasi dengan tim lain. Dengan fitur tersebut, orang lain dapat melihat dan memberikan komentar langsung pada desain.
Menariknya, dengan aplikasi ini, Anda juga dapat membuat demo website yang kompleks. Misalnya menambahkan efek transisi untuk menampilkan prototipe pada client Anda.
Invision juga menyediakan beberapa fitur yang mempermudah web designer dalam merancang website. Fitur-fitur tersebut di antaranya, drawing tools, navigation panel, UI library, review and sharing tools, dan fitur comment.
Anda pun dapat dengan mudah merancang layout, membuat unique graphic, animasi, font tulisan, tabel, dan lain sebagainya. Anda juga bisa mengimport foto untuk Anda edit. Desain Anda selanjutnya bisa di-eksport ke dalam bentuk kode agar dapat ditampilkan di halaman website. Beberapa tools web design mampu mengubah layer, font, dan gaya paragraf ke dalam bentuk CSS.
Siap jadi Web Designer?
Sekarang Anda bisa mulai coba mempelajari skill web designer untuk mewujudkan impian Anda menjadi web designer. Setelah menguasai skill-nya, Anda dapat melamar kerja sebagai web designer di suatu perusahaan atau menjadi freelance web designer.
Dengan berbekal skill dan pengalaman, Anda pun juga bisa merintis bisnis jasa pembuatan website, lho! Bingung mulai dari mana? Coba simak kisah sukses bisnis web agency dari Hotama Web Agency.
Di sana, Anda bisa melihat awal perjalanan Hotama, mulai dari menghandle klien kecil hingga klien berkaliber besar. Simak juga tip ampuhnya dalam mengelola klien hingga tips memilih layanan hosting terpercaya untuk sukseskan bisnis Anda.