Jakarta, Alkindyweb.com – Jerman memilih untuk lebih berhati-hati terkait polemik yang melibatkan Huawei. Pemerintahan Angela Merkel diperkirakan akan lebih memperketat pembatasan pada vendor peralatan telekomunikasi yang memasok jaringan selular.
Kebijakan yang ditempuh Jerman itu sedikit berbeda dengan mitra global yang telah mengeluarkan larangan resmi terhadap Huawei. Meski demikian, Reuters melaporkan berdasarkan sumber pemerintah, bahwa negeri Bavaria itu berencana untuk meneliti 5G RAN vendor dan juga peralatan inti yang diusungnya.
Kantor berita asal AS itu menambahkan pihak berwenang telah mengembangkan formula untuk menangani apa yang disebut vendor berisiko tinggi, setelah dua tahun terlibat dalam perselisihan.
Pembatasan yang diperdebatkan sekarang akan dirancang menjadi teks hukum, yang diharapkan akan ditinjau pada November mendatang.
Sejauh ini Jerman belum menyerah pada tekanan AS untuk melarang Huawei, tidak seperti Australia dan baru-baru ini Inggris atau Perancis, yang telah membatasi keterlibatan vendor China dalam jaringan 5G mereka karena alasan keamanan dan spionase.
Tiga operator Jerman masing-masing Deutsche Telekom, Vodafone Jerman, dan Telefonica Deutschland adalah pelanggan utama Huawei. Aksi pelarangan terhadap Huawei akan menjadi pukulan besar bagi pijakan perusahaan di negara tersebut, dan bahkan di Eropa.
Sebuah sumber, bagaimanapun, mengatakan kepada Reuters bahwa sementara larangan tidak akan dikeluarkan secara resmi, pemerintah Jerman akan secara efektif mencekik Huawei di birokrasi dan “hasil akhirnya sama”.
Deutsche Telekom mengindikasikan pada Juli lalu bahwa pihaknya telah secara signifikan memangkas bisnisnya dengan Huawei sejak 2017, ketika mencapai kesepakatan dengan Ericsson untuk menyebarkan 5G RAN dan solusi berbagi spektrum.
Sejauh ini, jika dibandingkan Inggris dan Perancis, Jerman terlihat lebih independen, walau mungkin sesungguhnya hanya bersifat diplomatis, karena Berlin tak ingin terlibat konflik diplomatik dengan China.
Dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di Berlin pada Oktober 2019, juru bicara pemerintah Jerman Steffen Seibert mengatakan, “Kami tidak mengambil keputusan pre-emptive untuk melarang aktor atau perusahaan apa pun. Negara mencoba memberikan pemasok lapangan permainan yang setara”.
Meski demikian, untuk mengantisipasi terjadinya praktek spionase dalam jaringan 5G, pemerintah Jerman telah mengeluarkan pedoman baru yang wajib dipenuhi oleh penyedia jaringan.
Di bawah aturan baru, penyedia komunikasi nirkabel Jerman Deutsche Telekom, Vodafone, dan Telefonica Deutschland harus menerapkan standar keamanan yang ditingkatkan untuk bagian-bagian penting dari jaringan mereka.
Pemasok harus disertifikasi oleh otoritas cybersecurity Jerman, Kantor Federal untuk Keamanan Informasi (BSI). Jika peralatan dari pemasok mana pun digunakan untuk memata-matai, bisa dilarang dan dituntut atas kerusakan yang dilakukan oleh operator.
Dengan adanya panduan tersebut, sejatinya tak ada jaminan bagi Huawei untuk bisa terlibat dalam pembangunan jaringan 5G di Jerman.