Jakarta, Alkindyweb.com – Pandemi covid-19 dan tumbuhnya sentimen anti China yang dirasakan sebagian rakyat India menjadi berkah bagi Samsung. Vendor asal Korea Selatan itu, kembali menyegel posisi kedua berkat pertumbuhan penjualan yang mengesankan.
Berdasarkan laporan lembaga riset terkemuka Canalys, Samsung mampu mengirimkan 10,2 juta unit, mencatatkan pertumbuhan 7 persen. Portofolio produk yang lengkap dibarengi dengan strategi harga menarik di kelas bawah, terbukti mampu mengangkat kembali kinerja chaebol Korea itu.
Posisi pertama masih dikuasai oleh Xiaomi. Vendor yang identik dengan harga murah itu, mampu menjual 13,1 juta unit smartphone, tumbuh sebesar 9 persen. Ini adalah tahun ketiga Xiaomi menjadi penguasa pasar smartphone India.
Vivo menempati posisi ketiga, tumbuh 19 persen dengan mengirimkan 8,8 juta smartphone. Meski tumbuh double digit, namun pencapaian itu tak mampu mempertahankan Vivo posisi runner up yang sebelumnya mereka rebut dari Samsung pada kuartal keempat 2019.
Ditempat keempat dan kelima ada Realme dan Oppo. Kedua vendor china itu masing-masing mengirimkan 8,7 juta dan 6,1 juta smartphone.
Apple mendapatkan kembali momentum di India pada Q3, dengan pertumbuhan dua digit menjadi hampir 800 ribu unit.
“Apple akhirnya memperhatikan India,” kata Direktur Riset Canalys Rushabh Doshi. Apple telah membuka toko online langsung, memberikan beberapa sudut pandang baru dalam strategi masuk ke pasar, seperti memanfaatkan pertukaran perangkat untuk memberikan insentif pembelian, atau menggabungkan AirPods dengan iPhone untuk membuatnya lebih menarik.
IPhone 12 Apple akan menghadapi kondisi yang menantang di India, karena operator jaringan belum memiliki infrastruktur untuk penyebaran 5G.
Khusus bagi Samsung, perbaikan kinerja di India sejalan dengan pencapaian di pasar global. Menurut laporan perusahaan riset Counterpoint pada bulan Agustus 2020, raksasa Korea Selatan menguasai market share terbesar dengan capaian 22 persen. Mengungguli Huawei yang sempat menjadi nomor satu pada kuartal pertama 2020.
Secara keseluruhan, Canalys menyebutkan bahwa pasar smartphone India terlihat pulih total pada kuartal ketiga 2020. Ini adalah rekor pengiriman smartphone sepanjang masa dalam satu kuartal di India.
Sebelumnya pada Q2-2020, pengiriman smartphone India turun tajam. Seluruh vendor menghadapi pukulan ganda: pasokan rendah karena penutupan pabrik dan permintaan lemah karena penutupan ritel offline dan offline, termasuk larangan penjualan akibat wabah Covid-19 (coronavirus).
Menurut laporan Canalys, total pengiriman di pasar ponsel terbesar kedua di dunia itu, anjlok sebesar 48 persen tahun-ke-tahun menjadi 17,3 juta unit, imbas langkah penguncian yang dilakukan negara itu hingga pertengahan Mei.
Analis Canalys Adwait Mardikar mengatakan: “Penjualan yang sedang berlangsung di Amazon dan Flipkart adalah indikasi yang jelas bahwa meskipun terjadi penurunan ekonomi, kecenderungan India untuk smartphone yang bagus, dan penawaran yang bagus, tetap utuh.”
Canalys mengungkapkan, meski sentimen terhadap China menguat karena ketegangan dua negara, vendor smartphone China mampu meraih 74 persen dari total pengiriman smartphone di pasar India pada Q3-2020.