Jakarta, Alkindyweb.com – Menjadi seorang gamer saat ini harus ditunjang dengan perangkat yang tangguh. Apalagi, jika kalian pemain yang turun diranah kompetitif. Ditambah, beberapa judul game membutuhkan spesifikasi perangkat yang mumpuni agar dapat berjalan dengan lancar tanpa lag.
Tidak dapat dipungkiri, penetrasi smartphone yang membawa jargon “gaming” terbilang banyak. Dari beberapa brand smartphone, saya tertarik dengan sebuah smartphone besutan vendor asal Tiongkok, ASUS ROG Phone 3.
ASUS ROG Phone 3 telah resmi hadir di pasar smartphone Indonesia pada akhir September 2020 lalu, memiliki dua varian RAM dan ROM dengan banderol mulai dari Rp10 jutaan.
Mengapa saya tertarik pada perangkat ini? Disamping sudah menggunakan chipset tertinggi, Qualcomm Snapdragon 865 Plus, ASUS ROG Phone 3 juga membawa segudang fitur gaming yang sangat menguntungkan bagi gamer mobile.
Perlu diketahui, saya bukan tipe “pemuja chipset”, mentang-mentang menggunakan chipset tertinggi, bakal menjadi smartphone yang tangguh. Dari sekian banyak smartphone yang saya review, saat ini hanya ROG Phone 3 yang benar-benar mengeluarkan seluruh kemampuan Snapdragon 865 Plus Elite Gaming.
Untuk lebih lengkapnya, silahkan simak review ASUS ROG Phone 3 dibawah ini:
Review ASUS ROG Phone 3: Desain dan Build Quality
- 171 x 78 x 9.85mm, 240g
- Notification LED
- Aerodynamic system cooling fan
- Side-mounted air triggers
- Dual USB-C port (side)
- 6.59-inch AMOLED (2,340 x 1,080)
- 19.5:9 aspect ratio
- Small bezels (no notch)
- 144Hz refresh rate
- Stereo front-facing speakers
Meskipun dari sisi desain, ROG Phone 3 tidak berubah secara drastis dalam dua tahun terakhir, hampir sama dengan pendahulunya. Pada generasi pertama, memiliki beberapa aksen oranye cerah dengan ventilasi udara yang terlihat. Dengan ROG Phone 3, ASUS memilih ruang pendingin transparan dengan garis tajam yang lebih sedikit.
Logo ROG yang dapat menyala, atau sebutan kekiniannya “RGB-RGB Club”, masih terdapat pada bagian bodi belakang. Ini adalah pokok seninya, dimana perangkat gaming itu “musti” memiliki RGB.
Bodi perangkat ini menggunakan lapisan Gorilla Glass 6 sebagai pelindung dengan rangka aluminium di sepanjang sisinya. Build quality-nya menurut saya sangat kokoh, meski terbilang cukup berat, saya tidak menghiraukan hal tersebut. Karena ponsel ini lebih cocok untuk dijadikan ponsel gaming, bukan daily-driver.
Untuk dijadikan daily-driver pun sebenarnya tidak masalah, itu semua kembali lagi ke pengguna. Apakah kalian sanggup mengantongi smartphone ini di dalam saku?
Beralih ke bagian lain, terdapat modul kamera berbentuk persegi yang ada di sudut kiri atas. Disebelahnya ada modul LED untuk senter dan flash.
Baca juga: Asus ROG Phone 3 Edisi CrossFire Tiba di China
Dibagian bawah, terdapat microphone dan port USB-C. Tidak ada lubang jack 3,5mm, namun jangan khawatir karena ASUS telah menyediakan konverter USB-c to jack 3,5mm di dalam dus penjualan.
Di sebelah kiri, kalian akan menemukan port USB-C soket ganda khusus di samping slot kartu SIM. Kalian dapat mencolokkan pengisi daya ke samping ponsel untuk posisi optimal dalam mode lanskap, sesuatu yang saya suka. Dan terdapat port untuk aksesoris, yaitu kipas pendingin AeroActive 3 yang dijual terpisah.
Bagian atas ponsel tidak memiliki tombol atau port apa pun, tetapi sisi kanannya sedikit lebih menarik. Meskipun kalian akan menemukan tombol power dan volume rocker, ada juga beberapa tombol ultrasonik yang disebut Air Triggers yang dapat digunakan sebagai tombol.
Bagian depan ponsel sama menariknya dengan bagian belakang. Alih-alih menggunakan tampilan takik atau lubang pada ponsel ini, ASUS memilih bezel tipis, seperti yang kita lihat di ROG Phone 2 . Bezel ini menampung kamera depan, LED notifikasi RGB, dan speaker depan yang disetel oleh Dirac, perusahaan audio yang berspesialisasi dalam koreksi ruang digital dan solusi audio otomotif.
Speaker yang telah ditingkatkan ini menggunakan tujuh magnet untuk merespon bass yang lebih baik. Saya rasa speaker ini sangat mengesankan, pengalaman bermain game atau untuk mendengarkan musik jadi lebih kaya.
ASUS membekali ponsel gaming ini dengan layar yang memiliki refresh rate 144 Hz dan touch sensing 270Hz. Saya akui, kecepatan respon ponsel ini benar-benar cepat. Apapun judul genre game yang kalian mainkan, semuanya akan berjalan dengan sangat lancar.
Review ASUS Rog Phone 3: Performa Terbaik Dari yang Terbaik
- Qualcomm Snapdragon 865 Plus
- X55 5G mobile platform (No mmWave)
- 8-16GB RAM
- 128-512GB storage
- No microSD card expansion
- 6,000mAh battery
- 30W Quick charging
- No wireless charging
ROG Phone 3 menggunakan Qualcomm Snapdragon 865 Plus, yang memiliki inti utama CPU 3.1GHz. Ini menjadikannya salah satu ponsel tercepat yang mutlak di pasar saat ini, terlebih lagi dengan penyimpanan UFS 3.1 super cepat dan RAM GDDR5.
Varian yang saya review ini memiliki konfigurasi RAM 8GB dan storage 128GB. Menurut saya, ini sudah lebih dari cukup untuk menjalanan game-game yang berat maupun untuk menyimpan file besar. Apalagi digunakan untuk multitasking, sama sekali tidak ada lag. Namun jika dirasa kurang, kalian bisa memilih varian tertinggi yaitu 16GB RAM dan 512GB ROM.
Pada pengujian menggunakan Geekbench 5, Asus ROG Phone 3 mengantongi skor 1.016 untuk single core dan 3.394 untuk menjalankan multi-core. Sementara untuk pengujian menggunakan Antutu Benchmark, ROG Phone 3 mendapatkan skor 627.936.
Hasil pengujian ROG Phone 3 adalah angka tertinggi dari semua smartphone Android, termasuk dibandingkan Poco F2 Pro. Pencapaian itu sebagian besar disebabkan oleh peningkatan kecepatan clock 10% di inti Prime CPU dari Snapdragon 865 Plus.
Setelah puas melihat hasil skor yang tinggi, sekarang kita akan membahas masalah penggunaan daya.
ROG Phone 3 dibekali baterai yang jumbo, 6000mAh. Apa yang ada dipikiran kalian mengenai baterai tersebut? Apakah sesuai dengan realita? Bahwasannya smartphone ini akan bertahan cukup lama. Jawabannya tergantung pemakaian.
Sejujurnya, saat ini hampir seluruh smartphone yang ada dipasaran dibekali baterai yang besar serta pengisian daya cepat. Tapi semua itu kembali lagi ke penggunanya. Jika digunakan untuk daily saja, ROG Phone 3 dapat bertahan seharian dengan frekuensi gaming sekitar satu hingga dua jam. Lalu, bagaimana jika diajak untuk bermain game secara “bar-bar”?
Kebetulan, saya adalah pemain PUBG Mobile yang juga turun diranah kompetitif. ASUS ROG Phone 3 mampu bertahan hingga 5 jam dengan X-mode level 2 jika digeber bermain PUBG Mobile. Apakah sesuai ekspektasi? Saya rasa iya. Mengapa? Karena smartphone ini mengeluarkan seluruh kemampuannya agar game berjalan dengan mulus sehingga mengorbankan penggunaan daya.
Namun saya rasa, bermain hingga 5 jam sudah cukup untuk memenuhi aktivitas gaming. Disisi lain, perangkat ini hadir dengan pengisian daya 30W. Yang dapat terisi penuh 51 persen dalam 30 menit, dan 87 persen dalam satu jam.
Kalian juga tidak perlu khawatir jika menggunakannya untuk live streaming, karena ada fitur “Bypass Charge” yang dapat kalian aktifkan melalui panel X-mode di dalam game. Fitur ini berfungsi untuk meneruskan aliran listrik langsung ke komponen, tidak langsung ke baterai. Sehingga dapat memperpanjang umur baterai.
Yang perlu dicatat disini hanyalah hawa panas. Ya, mesin yang memiliki spek tinggi memang wajar mengeluarkan hawa panas yang berlebih, namun jangan khawatir dengan performanya, karena masih tetap terjaga. Atau, kalian bisa menambahkan aksesori AeroActive Cooler 3 untuk menjaga suhu CPU tetap terjaga.
Kamera yang Luar Biasa
- Utama: 64MP
- Lebar: 13MP
- Makro: 5MP
- Selfie: 24MP
Saya pikir, smartphone yang dedikasikan untuk gamer tidak perlu membawa konfigurasi fotografi yang mumpuni. Tapi nyatanya, ASUS ROG Phone 3 membawa spesifikasi kamera yang tidak tanggung-tanggung, luar biasa.
Sensor utama di ROG Phone 3 adalah 64MP Sony IMX686. Gambar dari sensor ini memiliki warna yang bagus dan jangkauan dinamis yang baik. Mereka menunjukkan jumlah detail bayangan yang layak tanpa terlihat pudar.
Sebagian besar gambar mempertahankan sejumlah besar detail sorotan, meskipun ponsel sedikit kesulitan ketika ada banyak kontras dalam pemandangan. Untuk menjaga detail, sistem memberi highlight tampilan yang hampir kabur, yang tidak selalu buruk. Ada juga kedalaman bidang yang wajar dalam foto.
Secara keseluruhan, saya sangat terkesan dengan kamera ini. Meskipun pada dasarnya, saya tidak terlau mengharapkannya di ponsel gaming.
Sensor sudut lebar memiliki profil warna yang mirip dengan sensor utama, yang enak dilihat. Itu juga mempertahankan cukup banyak detail sorotan dan bayangan. Sensor ini memang cenderung terlihat sedikit kotor dalam beberapa situasi. Itu tidak dapat menampilkan gradien yang mulus antara gambar dibandingkan dengan sensor utama. Tetap saja, itu lebih baik dari yang saya harapkan.
Kamera selfie 24MP, dan menawarkan hasil selfie yang sangat bagus. Warna dan ketajaman sangat bagus, bahkan dalam situasi yang lebih redup.
ROG Phone 3 juga dapat merekam video 8K. Video dari sensor ini juga cukup bagus, dengan dynamic range yang bagus. Ponsel ini juga sangat stabil saat merekam 8K mengingat tidak ada stabilisasi perangkat lunak di sini. Sekali lagi, saya terkesan.
Aplikasi kamera pada Asus ROG Phone 3 terbilang sederhana, dengan pengaturan utama dapat diakses melalui carousel di bagian bawah. Masuk ke pengaturan dan kalian akan menemukan banyak opsi yang tampaknya ditempatkan secara acak. Meskipun saya menghargai Asus yang memberi pengguna akses ke semua fitur ini, alangkah baiknya jika mereka diatur secara lebih intuitif.
Fitur Gaming yang Kaya
Mode X adalah profil khusus pada perangkat yang meningkatkan kinerja dan mempertahankan kecepatan clock tinggi untuk pengalaman bermain game terbaik. Kalian dapat mengubah pengaturan Mode X yang tepat di aplikasi Asus Game Genie, di mana kalian juga dapat mengubah lampu latar RGB dari logo ROG di bagian belakang perangkat, mengubah pengaturan kecepatan kipas, dan bahkan menyesuaikan preferensi Pemicu Udara.
Baca juga: Android 11 Beta Sudah Tersedia untuk Asus Zenfone 6
Asus memberikan tingkat kontrol yang “gila” atas setiap aspek perangkat, bahkan memungkinkan kalian untuk mengubah kecepatan clock setiap core. Kalian dapat menganggap ini seperti konsol BIOS pada PC, memberikan kendali mendalam atas pengaturan.
Kebanyakan orang akan baik-baik saja menggunakan profil bawaan yang telah ditetapkan Asus untuk kinerja game. Bagi mereka yang suka mengutak-atik hal-hal, sungguh luar biasa betapa banyak kontrol yang ditawarkan Asus.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil review ASUS ROG Phone 3, smartphone ini memang benar-benar “gila”, semua game mobile dapat dilahap dengan mulus sehingga pengalaman bermain game menjadi lebih maksimal. Selain performa, saya juga mendapatkan kepuasan dengan hasil kamera dan perekaman videonya. Harga yang ditawarkan sepertinya sesuai dengan ekspektasi.
Tonton video menarik berikut ini: