Tutorial


Pemerintah telah meminta seluruh institusi pendidikan untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Tujuannya, menekan penyebaran virus COVID-19 di berbagai daerah. Meskipun cukup positif, langkah ini memunculkan tantangan tersendiri.

Perubahan pada aktivitas belajar bukanlah hal mudah. Pengajar dan peserta didik harus mampu beradaptasi dengan kegiatan belajar mengajar tanpa bertatap muka. Tanpa strategi yang tepat, kualitas belajar bisa saja menurun, bukan?

Selain itu, masih ada kendala kurangnya sarana untuk menunjang pembelajaran daring. Belum banyak sekolah yang memiliki platform e-learning yang baik. Padahal, fasilitas tersebut cukup vital saat ini.

Nah, apa saja yang perlu dilakukan untuk membangun website e-learning yang baik? Dan apa tantangan yang harus dihadapi? Artikel ini akan membantu Anda untuk memahaminya.

5+ Fitur yang Dibutuhkan dalam Website E-Learning

Sebenarnya, website e-learning bukan hanya untuk kegiatan belajar mengajar saja. Lebih jauh, website e-learning bisa digunakan sebagai platform digital sekolah. Jadi, bisa memuat banyak hal tentang sebuah sekolah. Artinya, setiap institusi pendidikan dapat memanfaatkan website yang dibangun sesuai kreativitas dan kebutuhannya.

Nah, setidaknya ada enam fitur yang dapat diwujudkan dalam website e-learning, yaitu:

  • Distribusi materi belajar dan tugas harian — Website yang dibangun harus memudahkan pengajar dalam memberikan materi pelajaran dan tugas-tugasnya. Untuk itu, fitur untuk mendistribusikan materi dan tugas harus tersedia.
  • Ujian atau kuis online — Belum lengkap jika kegiatan pendidikan tanpa metode untuk menilai kemampuan peserta didik. Oleh karena itu, fitur ujian atau kuis online perlu menjadi bagian dari website e-learning. Bentuk ujian yang akan diselenggarakan juga bisa disesuaikan kebutuhan. Selain itu, proses penilaian juga harus dibuat mudah. Misalnya, dengan memasukkan kunci jawaban pada sistem.
  • Pendaftaran dan pengumuman peserta didik baru — Pendaftaran sekolah online bukan hal yang baru. Namun, pelaksanaannya bisa lebih dioptimalkan dengan website e-learning ini. Jadi, akan lebih memudahkan calon peserta didik dan orang tua. Untuk itu, fitur pendaftaran online sebaiknya dilengkapi dengan hal-hal berikut ini:
    • Syarat-syarat pendaftaran
    • Formulir pendaftaran
    • Ujian seleksi peserta didik
    • Pengumuman hasil ujian seleksi
  • Perpustakaan digital  — Pembelajaran tidak berhenti di dalam kelas saja. Peserta didik bisa membaca berbagai buku melalui perpustakaan digital yang menjadi bagian dari platform e-learning. Selain akan memudahkan dalam mengakses informasi, administrasi peminjaman buku akan jauh lebih efisien.
  • Rapor online — Tak perlu lagi datang ke sekolah untuk mendapatkan hasil belajar peserta didik.  Dengan rapor online dalam bentuk media elektronik, pembagiannya bisa dilakukan lebih cepat dan mudah serta hemat biaya.
  • Media komunikasi sekolah dengan orangtua peserta didik — Dengan pembelajaran daring, komunikasi tatap muka antara pengajar dan orangtua siswa menjadi terbatas. Akhirnya, kurang dapat mendiskusikan perkembangan siswa dengan baik. Jadi, dengan fitur komunikasi khusus di platform yang dibangun, interaksi tersebut dapat berjalan lebih optimal.
Infografik fitur yang dibutuhkan website e-learning

Tantangan Teknis dalam Mewujudkan Website E-Learning yang Efektif

Website e-learning sangat bermanfaat untuk mendukung pembelajaran jarak jauh. Namun, ada beberapa tantangan teknis yang bisa saja menjadi hambatan untuk mewujudkan sistem pembelajaran yang efektif. Apa saja tantangan tersebut? Mari simak penjelasannya di bawah ini.

Baca juga:   Cara Mengatasi Err Connection Refused FileZilla dengan Mudah

1. Kapasitas Server Hosting yang Tidak Mencukupi

Berbeda dengan website sekolah yang hanya menampilkan informasi, website e-learning memiliki kebutuhan server yang berbeda. Alasannya, fitur yang dikembangkan juga cukup banyak.

Karena itu, website e-learning memerlukan sumber daya atau kapasitas besar agar mampu menjalankan fitur-fitur yang tadi dibahas.

Pertama, penyimpanannya harus mampu menampung berbagai data, termasuk:

  • Konten website
  • Materi-materi pelajaran
  • Database akun peserta didik dan pengajar

Kedua, RAM atau memori server yang digunakan harus cukup. Hal ini penting untuk memastikan proses di dalam website berjalan dengan baik. Contohnya, untuk melakukan loading halaman dan download materi pelajaran.

Ketiga,  bandwidth yang cukup untuk dapat menampung pengunjung yang akan mengakses website bersamaan. Hal ini terutama menjadi pertimbangan saat akan mengatakan ujian online.

Sayangnya, ketiga hal di atas kadang tidak dapat tercukupi dengan baik. Hasilnya, ada beberapa dampak negatif yang muncul di website. Mulai dari loading lambat hingga website tidak dapat diakses sama sekali. Tentunya ini akan mengurangi semangat belajar peserta didik dalam pembelajaran daring.

2. Server yang Kurang Stabil

Stabilitas server website juga tak kalah penting. Bahkan, server berspesifikasi tinggi pun bisa bermasalah jika tidak memiliki kestabilan yang baik.

Nah, untuk menjaga stabilitas server dibutuhkan keahlian teknis yang cukup. Apabila staf IT sekolah belum memiliki keahlian yang mumpuni, pengelolaan server bisa menjadi permasalahan tersendiri. 

Solusi terbaik adalah membeli layanan hosting. Namun, Anda harus memastikan bahwa server yang ditawarkan oleh penyedia layanan hosting memiliki uptime yang baik. Uptime adalah prosentase lamanya waktu online sebuah server.  Semakin tinggi uptime-nya, stabilitas server semakin baik.

3. Keamanan Server

Seperti halnya stabilitas, keamanan server website e-learning adalah faktor penting. Apalagi, mengingat serangan hacker rata-rata terjadi setiap 39 detik. Penyebabnya ada berbagai macam, tetapi salah satu yang paling umum adalah keamanan server yang tidak baik.

Jika diambil alih oleh hacker, website e-learning sekolah bisa disalahgunakan. Selain informasi di dalamnya dapat diganti, berbagai aksi cyber crime lain juga bisa dilakukan. Dampaknya tentu sangat merugikan.

Untuk menghindari hal tersebut, Anda harus memastikan server aman atau membeli layanan hosting dengan perlindungan keamanan yang terjamin.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mencari Celah Keamanan Website “Vulnerable” dengan Mudah?

4. Proses Pembuatan Website E-Learning yang Sulit

Banyak yang berpendapat bahwa membuat website e-learning merupakan tantangan yang tidak mudah. Salah satu alasannya, tidak semua sekolah memiliki staf IT yang mampu membuat website dari nol.

Nah, untuk mengatasinya, staf IT dapat menggunakan platform untuk membuat website e-learning. Moodle, contohnya. Dengan learning management system (LMS) ini, staf IT tinggal mengkonfigurasikan server dan menginstal softwarenya.

Homepage Moodle

Selain dengan LMS, website e-learning juga dapat dibangun menggunakan content management system (CMS) WordPress dengan plugin seperti Tutor LMS. Cara kedua ini tidak kalah mudah. Staf IT cukup menginstal WordPress, kemudian menambahkan plugin LMS-nya.

Baca juga:   Cara Mengunduh Video Favorit dari Instagram

Baca Juga: Rekomendasi Plugin LMS WordPress Terbaik

5. Kurangnya Bantuan Layanan

Bagaimana jika website e-learning mengalami kendala? Jika staf IT sekolah mengelola server secara mandiri, maka permasalahan harus diselesaikan sendiri. Namun, jika menggunakan layanan hosting, staf IT bisa meminta bantuan ke customer support.

Sayangnya, tidak semua perusahaan web hosting memberikan pelayanan yang cukup. Baik dari ketepatan informasi, kecepatan hingga kemudahan untuk menghubungi.Selain itu, tidak semua penyedia hosting menawarkan customer support yang dapat dihubungi 24 jam.

Nah, bagaimana cara mengatasi tantangan-tantangan ini? Mari lihat pembahasannya di bagian berikut ini!

Performa Website E-Learning Lebih Optimal dengan Hosting yang Tepat

Anda sudah memahami berbagai tantangan teknis dalam mewujudkan website e-learning. Lalu, apa solusinya? 

Jawabannya, tentu menggunakan layanan hosting yang baik. Namun, manakah jenis web hosting yang tepat untuk kebutuhan e-learning?

Cloud VPS hosting adalah jenis hosting yang direkomendasikan. Kenapa demikian? Sebab jenis hosting inilah yang paling memiliki banyak keunggulan sesuai kebutuhan website e-learning.

Untuk menjelaskan keunggulan tersebut, kami menggunakan shared hosting sebagai perbandingan. Mari, simak penjelasannya di bawah ini!

Kapasitas Besar dan Terdedikasi

Cloud VPS hosting memiliki kapasitas penyimpanan, bandwidth, dan memori yang besar. Jadi, tantangan pertama yang dibahas di atas sudah langsung teratasi.

Lebih jauh, ketiga sumber daya tersebut bersifat dedicated atau mendapatkan jatah masing-masing. Ini berbeda dengan shared hosting, di mana sumber daya digunakan bersama website lain yang ada dalam satu server.

Apa artinya? Saat menggunakan Cloud VPS hosting, Anda akan mendapat dua keuntungan. Pertama, Anda dapat memanfaatkan seluruh sumber daya untuk keperluan website sendiri. Kedua, server menjadi lebih stabil dibandingkan dengan server hosting yang digunakan banyak website sekaligus.

Dengan demikian, tantangan stabilitas server juga dapat Anda atasi.

Sebagai sarana pendidikan, website e-learning akan terus diisi konten baru. Jumlah peserta didik pun dapat terus bertambah. Untuk itu, akan ada saat untuk menambah sumber daya servernya.

Jika menggunakan shared hosting, Anda tidak bisa menambah sumber daya tersebut dengan leluasa. Alasannya, Anda berbagi server dengan pengguna lainnya, apapun paket shared hosting yang digunakan. Jadi, meskipun melakukan upgrade ke paket paling tinggi, sumber daya yang Anda miliki tetap terbatas untuk kebutuhan website e-learning.

Beda halnya dengan cloud VPS hosting. Setiap paket hosting ini biasanya ditawarkan dengan peningkatan sumber daya. Jadi, Anda dapat menentukan paket cloud VPS hosting dengan kapasitas yang sesuai kebutuhan website e-learning. Anda tak perlu ragu ketika ingin menambahkan fitur lain untuk membuat website Anda lebih fungsional.

Root Access

Root access adalah hak akses tertinggi dalam pengelolaan server. Dengan hak akses root, Anda bisa masuk ke menu pengaturan server dan membuat kinerja server lebih optimal sesuai dengan kebutuhan website. Kemudahan ini penting untuk dapat mengelola situs kompleks seperti website e-learning

Nah, akses ini tidak disediakan di jenis hosting selain cloud VPS. Salah satu alasannya karena konfigurasi server membutuhkan keahlian tersendiri. Jika ada kesalahan, bisa-bisa server malah tidak dapat digunakan.

Baca juga:   Cara Custom Subdomain ke Blogspot [Panduan Terlengkap]

Pun demikian, jangan berkecil hati. Jika staf IT sekolah tidak memiliki keahlian yang cukup untuk mengkonfigurasikan server, ada jenis web hosting lain yang bisa digunakan. Kapasitasnya besar dan lebih mudah dikelola. Penasaran?

Infografik keunggulan Cloud VPS Hosting untuk website e-learning

Jenis Hosting Alternatif untuk Website E-Learning

Sebelumnya, kami sudah menjelaskan bahwa Cloud VPS cocok untuk website e-learning. Selain menawarkan kapasitas besar dan kebebasan mengatur server, Anda bebas melakukan konfigurasi sendiri, mulai dari sistem operasi hingga panel kontrol. Namun, pengaturannya membutuhkan keahlian mengelola server yang mumpuni.

Tidak hanya itu, penyedia hosting biasanya tidak memberikan customer support untuk jenis hosting ini. Sebab, memang ditujukan bagi pengguna yang sudah mahir.

Kabar baiknya, Anda dapat menggunakan layanan cloud hosting. Jenis web hosting ini mengusung keunggulan cloud VPS berupa sumber daya server yang besar, tapi memiliki kemudahan pengelolaan.

Ketika menggunakan cloud hosting, data satu pengguna disimpan di beberapa server. Tujuannya, ketika satu server mengalami gangguan, server lain dapat digunakan untuk menjalankan website. Dengan demikian, website tetap dapat diakses

Nah, satu server cloud hosting digunakan untuk beberapa pengguna, mirip shared hosting. Namun, tak perlu khawatir. Sumber daya masing-masing pengguna tetap bersifat dedicated. Selain itu, jumlah pengguna dalam satu server cloud hosting tidak sebanyak shared hosting. Jadi, kestabilan server lebih terjamin. 

Keunggulan lainnya,  cloud hosting menawarkan kemudahan penggunaan. Jenis hosting ini bersifat managed. Maksudnya, pengaturan, pengelolaan, dan keamanan server ditangani penyedia hosting secara berkala.  

Dengan demikian, pengguna awam pun dapat menggunakan cloud hosting dengan kualitas layaknya VPS tapi mendapatkan pengelolaan server layaknya share hosting. Menarik, bukan?

Infografik keunggulan Cloud Hosting untuk website e-learning

Ingin Website E-Learning Lancar? Gunakan Cloud VPS atau Cloud Hosting Niagahoster!

Website e-learning membutuhkan banyak fitur untuk memastikan proses belajar jarak jauh berjalan dengan lancar. Hal ini tentu membutuhkan kapasitas server yang cukup. Selain itu, kestabilan server juga perlu diutamakan.

Untungnya, layanan hosting dengan sumber daya besar dan dedicated bisa menjadi solusi membuat website e-learning dengan baik.

Untuk mendapatkan sumber daya tersebut, Anda bisa membeli paket cloud VPS atau cloud hosting Niagahoster dengan harga yang terjangkau. Biaya bulanan cloud VPS hosting dimulai dari Rp104.000, sedangkan harga cloud hosting mulai dari Rp150.000.

Dengan menggunakan layanan cloud VPS dan cloud hosting Niagahoster, Anda akan mendapatkan jaminan server uptime 99,9%. Tidak hanya itu, data website pun aman dengan fitur auto backup yang dilakukan setiap hari (cloud hosting) dan setiap minggu (cloud VPS hosting). Plus, berbagai keunggulan lain yang sudah kami bahas di atas. 

Jadi, segera pilih paket cloud VPS hosting atau cloud hosting Anda sekarang juga dan dapatkan diskon 75 persen!

Apabila sudah menggunakan layanan hosting dengan panel kontrol cPanel, Anda juga dapat meminta bantuan untuk migrasi hosting. Tinggal hubungi Customer Success Niagahoster dan Anda akun dipandu untuk prosesnya!



Source link

Hosting Unlimited Indonesia

Author

admin

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *