Tutorial


Sudah membuat website bisnis tapi angka konversinya tidak kunjung naik?

Bisa jadi, sumber masalahnya terletak pada website layout yang salah. Faktanya, 88% orang akan meninggalkan website jika mengalami user experience yang buruk. Lho, bagaimana bisa?

Coba bayangkan Anda mengunjungi sebuah website e-commerce. Di sana, Anda menemukan banyak sekali informasi dan semuanya bertebaran layaknya kulkas yang ditempeli puluhan stiker. Pasti, Anda merasa bingung dan pada akhirnya batal membeli, bukan?

Karena itu, mendesain website layout itu penting. Website layout merupakan kerangka yang mengatur tata letak navigasi, tombol CTA, dan elemen lainnya pada website. Dengan layout website yang tepat, informasi akan tampil dengan lebih menawan dan fungsional.

Apa saja ya contoh layout website terbaik saat ini? Yuk simak artikel berikut! 

9+ Desain Website Layout Terbaik untuk Meningkatkan Konversi dan User Experience

Website dikatakan memiliki user experience yang baik jika memiliki layout website yang simpel, konsisten, dan responsif. User experience yang baik akan mendorong pengunjung melakukan konversi. Tak tanggung-tanggung, UX  mampu meroketkan konversi hingga 400%, lho!

Nah, makin penasaran website layout apa saja yang mampu mendongkrak konversi? Mari simak artikel berikut!

1. Melanie Duncan

Desain layout website pertama yang kita bahas yaitu milik Melanie Duncan. Jika Anda memiliki website bisnis, penjelasan ini akan cukup bermanfaat. Pasalnya, website bisnis Melanie Duncan mampu memikat pengunjung dalam sekejap dan bahkan sudah terbukti berhasil.

Bukan tanpa sebab, website layout ini rupanya menggunakan trik 8-Second Rule. Mungkin, banyak yang belum mengetahui strategi ini. 8-Second Rule merupakan trik untuk menjerat perhatian pengunjung hanya dalam waktu 8 detik.

Website Layout Melanie Duncan

Trik 8-Second Rule berkaitan dengan website layout yang Melanie gunakan, yaitu hero image header dan grid of cards layout. Kita akan membahasnya satu per satu.

Hero image header menonjolkan gambar besar pada header. Gambar harus menciptakan kesan kuat, misalnya ekspresi wajah manusia. Trend web design ini mampu memikat kepercayaan pengunjung dengan cepat. Bahkan, sanggup meroketkan konversi hingga 95%.

Layout Website Melanie Duncan

Setelah kepercayaan pengunjung berhasil didapat, website layout beralih ke grid of cards layout. Desain ini menampilkan info dalam bentuk kartu interaktif. Melanie menggunakannya untuk menampilkan konten unggulan dan menyertakan sampul menarik. Alhasil, pengunjung akan semakin berminat untuk membukanya.

Keistimewaan lainnya, website ini juga membingkai halaman dengan social media sidebar dan tombol berlangganan. Didesain sebagai fixed sidebar, bingkai ini tidak tenggelam meski Anda menggulir. Pengunjung pun lebih praktis membagikan konten sekaligus menjadi pelanggan.

Karena itu, tak heran website Melanie mampu menghasilkan dua juta dollar per tahun, bukan?

Website Layout: Kombinasi Hero Image Header dengan Grid of Cards Layout

2. Dropbox

Belum banyak perusahaan yang menggunakan website layout seperti Dropbox. Padahal, desain ini ampuh untuk melejitkan konversi. Buktinya, Dropbox berhasil menjaring lebih dari 500 juta pelanggan dan menghasilkan pendapatan lebih dari satu miliar dolar per tahun.

Secara garis besar, Dropbox menggunakan alternating layout. Apakah itu? Alternating layout adalah desain di mana layout dibagi menjadi dua blok. Satu sisi berisi gambar, sedangkan sisi lainnya memuat teks pendukung. Yap, layaknya membuka sebuah buku cerita.

Istimewanya, Dropbox mengeksekusi alternating layout dengan cukup epic. Website menyambut pengunjung dengan dua sisi layar berisi headline dan formulir berlangganan.

Konversi pun bisa mudah dan cepat dilakukan berkat layout ini. Sebab, pengunjung tak perlu repot-repot mengklik berbagai tombol.

Website Layout Dropbox

Formulir pendaftaran ini juga tidak merusak user experience pengunjung, lho. Sebab, formulir akan menghilang ketika halaman digulir. Sebagai gantinya, tombol CTA akan muncul pada bagian header sehingga pengunjung tetap bisa melakukan konversi kapan saja.

Baca juga:   Buat Toko Online Jadi Lebih Menarik

Bagian berikutnya tak kalah menawan. Website akan mengajak Anda berpetualang menikmati berbagai ilustrasi dan penjelasan ringkas mengenai Dropbox. Informasi pun terkesan ringan sehingga pengunjung mudah mencerna.

Layout Website Dropbox

Setelah pengunjung semakin tertarik, Dropbox menyediakan tombol CTA pada halaman terakhir. Trik yang cerdas, karena membuat pengunjung dapat segera berlangganan tanpa ribet mencari-cari tombol CTA.

Website Layout: Alternating Layout

3. HubSpot

Ingin membuat informasi padat tampil lebih menarik pada website? Cobalah tengok desain layout website HubSpot. 

Menawarkan cukup banyak produk, HubSpot berhasil mengemas hal-hal rumit menjadi sebuah website yang terlihat sederhana dan mudah dipahami. Pilihan produk disusun dalam bentuk kartu-kartu interaktif dengan CTA yang mudah ditemukan.

Website Layout HubSpot

Untuk memperjelas informasi, HubSpot juga menggunakan alternating layout. Mereka memasangnya pada halaman yang memerlukan teks dengan media. Seperti video demo, daftar achievement, dan lain-lain. Alhasil, informasi menjadi lebih menarik dan gampang dicerna.

Layout Website HubSpot

Dengan desain layout website yang menawan, tak heran HubSpot berhasil mendapatkan angka konversi yang luar biasa. Bahkan, website-nya telah dikunjungi lebih dari 7 juta kali dan berhasil menggaet sedikitnya 86.000 klien.

Website Layout: Kombinasi Grid of Cards dan Alternating Layout

4. Tico

Website yang pernah memenangkan Web Design Awards ini menampilkan layout yang cukup unik. Tico mengkombinasikan Rule of Thirds dengan full-screen layout. Apa sih itu?

Rule of Thirds adalah prinsip web desain di mana halaman dibagi menjadi tiga bagian. Menurut aturan ini, empat garis persimpangan di tengah adalah area paling berdampak.

Nah, seperti yang Anda lihat, Tico meletakkan tombol CTA dan headline pada area tengah website. Ini akan membuat orang fokus pada informasi sehingga dapat meningkatkan konversi.

Website Layout Tico

Selain Rule of Thirds, Tico memilih full-screen layout sebagai desain webnya. Full-screen layout merupakan desain di mana halaman website memuat seluruh informasi tertentu. Sehingga, pengunjung dapat mengetahui info lengkap tanpa banyak menggulir.

Layout Website Tico

Lihat, Anda bisa dengan mudah mengetahui berbagai manfaat produk Tico hanya dalam satu halaman saja!  Serunya lagi, Tico menggunakan white space dengan porsi pas sehingga konten tetap segar di mata.

Website Layout: Full Screen Layout

5. Grammarly

Contoh layout website berikutnya yaitu milik Grammarly. Apa kesan pertama Anda saat melihat website layout ini?

Website Layout Grammarly

Mungkin, Anda akan langsung mengetahui bahwa Grammarly menggunakan alternating layout. Layar berisi preview produk dalam bentuk animasi dan diperkuat dengan informasi pendukung mengenai manfaat Grammarly di sebelahnya.

Namun, ada satu elemen yang cukup menarik di sana, yaitu tombol CTA yang tampil outstanding. Berbeda dengan contoh website layout sebelum-sebelumnya, Grammarly hanya menyediakan satu tombol CTA. Rupanya, Grammarly cukup memahami Hukum Hick.

Menurut Hukum Hick, makin banyak pilihan maka makin sulit juga untuk membuat keputusan. Daripada membuat calon pelanggan pusing dan akhirnya batal bertransaksi, lebih baik fokus ke CTA tertentu saja, bukan?

Baca Juga: Tingkatkan Conversion Rate Anda dengan 5+ Tips CTA ini!

Layout Website Grammarly

Selain alternating layout, Grammarly juga menggunakan full-screen layout. Desain ini memungkinkan Grammarly menyampaikan konten pendukung dengan lebih optimal. Apalagi, mereka juga memadukannya dengan white space.

Perpaduan full-screen layout dengan white space membuat website terlihat luas dan minimalis. Informasi disusun dengan rapi, sehingga website terlihat segar dan memudahkan pemahaman. Melakukan konversi pun tetap praktis karena tombol CTA selalu tersedia pada bagian header.

Baca juga:   9+ Blogger Indonesia Inspiratif yang Wajib Kamu Follow

Buktinya, Grammarly mampu mendapatkan  6,9 juta pelanggan aktif, lho. Apakah Anda berminat mengikuti jejak kesuksesan Grammarly?

Website Layout: Kombinasi Alternating Layout dengan Full-Screen Layout

6. Mailchimp

Apa ya rahasia di balik kesuksesan Mailchimp untuk mendapatkan lebih dari 11 juta pelanggan aktif? Mungkin, salah satu jawabannya ada pada website layout mereka yang menarik dan memudahkan konversi. Coba Anda perhatikan.

Website Layout Mailchimp

Mailchimp memadukan beberapa jenis website layout, di antaranya: hero image header, full-screen layout, dan alternating layout. Namun, meski cukup banyak perpaduan, Mailchimp berhasil menyajikan desain layout website yang sesuai konteks.

Untuk menyambut pengunjung, Mailchimp menggunakan hero image header. Sehingga, website tampil eye-catching dan mampu memikat perhatian pengunjung. Kemudian, website layout secara bergantian beralih menuju alternating layout dan full-screen layout.

Dengan alternating layout, informasi yang padat ditampilkan dengan ringkas. Misalnya, setiap bullet list dapat dikembangkan jika Anda menginginkan penjelasan lebih. Alhasil, layout website tetap terlihat minimalis tanpa kehilangan peluang untuk menyampaikan informasi penting.

Layout Website Mailchimp

Selain itu, Anda juga dapat menemukan informasi lainnya yang dikemas dalam full-screen layout. Permainan website layout ini akan menciptakan kesan dinamis sehingga menjelajah website tidak membosankan. User experience pun terasa menyenangkan.

Website Layout: Kombinasi Hero Image Header, Alternating Layout, Full-Screen Layout

7. Zendesk

Website layout berikutnya, ada Zendesk. Desain layout perusahaan penyedia software CRM ini layak untuk Anda jadikan inspirasi. Terutama, jika Anda memiliki website bisnis. Sebab, Zendesk menggunakan layout website yang cocok untuk memancing  konversi.

Hal tersebut nampak dari lokasi penempatan tombol CTA pada website. Zendesk memasang tombol CTA pada area kiri atas. Ini sesuai dengan Prinsip F-Layout di mana area yang paling sering pengunjung website perhatikan adalah sisi kiri atas. Akibatnya, pengunjung akan semakin mudah dan berminat melakukan pembelian produk.

Website Layout Zendesk

Tak hanya penempatan CTA yang tepat, Zendesk juga menyajikan tampilan yang menarik. Seluruh konten dikelompokkan menjadi beberapa kartu yang interaktif. Setiap kartu berfungsi sebagai pintu yang mengarahkan pengunjung menuju halaman website yang lain.

Layout Website Zendesk

Meski menampilkan banyak informasi, mata pengunjung tidak akan mudah lelah, lho. Sebab, Zendesk memadukan whitespace dengan pemilihan warna latar yang sederhana. Alhasil, website terlihat luas namun tetap minimalis. Informasi juga menjadi lebih mudah dicerna.

Website Layout: Kombinasi Full-Screen Layout dengan Grid of Cards Layout

8. EngineThemes

Selanjutnya, kita akan membahas website layout EngineThemes. Salah satu keunikan yang langsung terlihat saat Anda membuka website ini yaitu penggunaan split screen layout. Artinya, halaman website dibagi menjadi dua bagian secara vertikal.

Sisi kiri digunakan untuk meletakkan tombol CTA, sedangkan sisi kanan fokus berisi headline yang menarik serta daftar menu untuk mempelajari produk lebih lanjut. Menariknya lagi, EngineThemes menggunakan dua warna yang cukup kontras untuk membedakan tiap sisi.

Website Layout EngineThemes

Ketika menggulir lebih jauh, Anda akan menemukan beberapa informasi lain yang juga dikemas dalam website layout split screen. Sama seperti sebelumnya, satu sisi digunakan untuk memperkuat konten yang berada di sisi lainnya.

Penggunaan split screen cukup multi-fungsi. Anda bisa memuat beberapa informasi sekaligus dalam satu halaman. Split screen juga menciptakan titik fokus yang lebih besar kepada tombol CTA. Ini tentu mampu memancing pengunjung untuk melakukan konversi.

Layout Website EngineThemes

Hal menarik lainnya, EngineThemes juga mengombinasikan website layoutnya dengan penggunaan kartu gambar yang interaktif. Desain layout website pun terlihat rapi dan minimalis sehingga memudahkan pelanggan untuk melihat-lihat produk.

Website Layout: Kombinasi Split Screen Layout dan Grid of Cards Layout

Baca juga:   Yovi Amanda, Author at Niagahoster Blog

9. Asana

Ingin mengikuti jejak Asana yang berhasil mendapatkan lebih dari 2 juta pengguna hanya dalam setahun? Cobalah mempelajari website layout Asana. Keunikan yang cukup menonjol pada layout website mereka yaitu kombinasi antara F-Layout dengan Rule of Thirds.

Yap, Asana menempatkan tombol CTA yang cukup mencolok pada bagian kiri atas, serta pada area tengah halaman website. Dua posisi yang sama-sama kuat dan strategis, sehingga cukup mudah ditemukan ketika pengunjung ingin melakukan konversi.

Website Layout Asana

Istimewanya lagi, Asana juga menggunakan format split screen pada bagian menu. Ini memungkinkan Asana menjabarkan produk secara maksimal.

Pasalnya, layout website seperti ini mampu memasang berbagai informasi tanpa merusak fokus. Contohnya seperti pada gambar berikut. Asana dapat menjabarkan aneka fiturnya, sekaligus menampilkan berbagai pilihan produk yang sesuai kebutuhan pelanggan.

Layout Website Asana

Semakin menariknya, Asana juga menerapkan alternating layout. Desain ini digunakan untuk menampilkan cuplikan konten-konten utama. Bahkan, Anda juga dapat menemukan preview produk yang interaktif.

Selain layout menu yang keren, Asana turut memainkan transisi warna latar. Latar putih dan abu-abu muncul bergantian seiring perpindahan kelompok informasi. Hal ini akan memberikan highlight, sehingga pengunjung lebih mudah fokus dan mengingat informasi.

Website Layout: Kombinasi Full Screen Layout, Split Screen, dan Alternating Layout

10. Apple

Kesuksesan Apple sebagai merek bisnis terkuat di dunia tentu tak lepas dari peran website-nya yang menarik. Dengan tampilan minimalis serta penempatan informasi yang eye-catching, website memberikan user experience yang luar biasa.

Ada beberapa trik website layout yang Apple gunakan: split screen layout, alternating layout, grid of cards layout, dan full-screen layout. Apa saja sih tugas masing-masing layout?

Split screen digunakan untuk halaman penawaran. Ini merupakan salah satu trik penerapan CTA yang elegan untuk mengarahkan pengunjung ke dua jenis pembelian. Alhasil, hanya dalam satu halaman saja, Apple bisa menyasar dua target market.

Website Layout Apple

Selain itu, Apple menggunakan alternating layout untuk menampilkan produk terbaru. Desain ini membuat konten lebih informatif karena pengunjung bisa dengan mudah mengetahui gambar produk, spesifikasi, manfaat, dan berlanjut ke pembelian.

Tak hanya produk terbaru saja, Apple menyajikan etalase produk dalam grid of cards layout. Menariknya lagi, Apple menerapkan Prinsip Gestalt. Prinsip Gestalt yaitu pengelompokan unsur-unsur yang memiliki kemiripan. Seperti ikon menu, katalog produk, dan lain-lain.

Dengan memadukan grid of cards layout dengan Prinsip Gestalt, konten jadi lebih mudah dicerna. Sebab, informasi terlihat memiliki keterkaitan satu sama lain sehingga memudahkan audiens untuk menyerap penjelasan.

Layout Website Apple

Pada halaman lainnya, Anda juga akan menemukan Apple menggunakan full-screen layout. Full-screen layout di sini berperan untuk memajang banner-banner promosi. Efeknya, banner terlihat lebih eye-catching dan memiliki kesan kuat.

Website Layout: Kombinasi Split Screen, Alternating Screen, Grid of Cards, dan Full-Screen Layout

Tingkatkan Konversi dan UX dengan Website Layout Terbaik!

Sampai di sini, Anda sudah mengantongi 9+ website layout terbaik untuk meningkatkan konversi dan user experience. Apakah desain layout website Anda sudah termasuk dalam daftar di atas?

Jika belum, sekarang saatnya untuk menggunakan website layout yang tepat supaya konversi dan performa user experience website meningkat. Nah, untuk memperluas wawasan mengenai desain website inspiratif, Anda bisa mendapatkan berbagai ide dari artikel berikut → 15+ Website Terbaik Sumber Inspirasi Desain Web

Akhir kata, semoga artikel ini membawa ide-ide segar yang bisa Anda terapkan sehingga website berfungsi lebih maksimal. Sampai jumpa di artikel keren berikutnya, ya!



Source link

Hosting Unlimited Indonesia

Author

admin

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *