Jakarta, Alkindyweb.com – Di masa new normal produk handphone, komputer genggam, tablet (HKT) penunjang produktifitas baik itu untuk Work From Home (WFH) atau untuk kebutuhan pembelajaran jarak jauh (PJJ) turut membawa berkah bagi vendor gadget, salah satunya Asus.
Muhammad Firman selaku Head of Public Relations and e-Marketing Asus menjelaskan, dari sisi Asus produk smartphone tidak banyak berpengaruh, “karena kami hanya memasarkan satu seri smartphone saja per tahunnya. Untuk itu, kondisi new normal saat ini tidak banyak berpengaruh terhadap bisnis smartphone. Namun Penjualan masih sesuai ekspektasi. Untuk laptop, memang sangat terasa pertumbuhan demand dari sisi pengguna. Meski penjualan tidak sebanyak di kuartal-kuartal yang sama di tahun sebelumnya, tapi persentase pertumbuhan penjualan meningkat dari kuartal ke kuartal. Khususnya setelah kebijakan WFH banyak diterapkan dan tahun ajaran baru dimulai,” jelasnya kepada Alkindyweb.com, belum lama ini.
Baca juga: Kapasitas CEIR Penuh, Asus ROG Phone 3 Tidak Dapat Sinyal Operator
Yang paling meningkat dari penjualan Asus secara spesifik ada pada ada di laptop high end dan gaming. Untuk laptop seri entry level sampai mainstream, kontribusi penjualannya memang masih paling besar, tetapi peningkatannya tidak terlalu signifikan dibanding sebelumnya,” sambungnya.
Yang menarik masa pandemi COVID-19 yang mendorong masyarakat untuk aktif berkegiatan di rumah, turut juga membuka mindset banyak konsumen soal pentingnya memiliki perangkat pundukung kinerja berkualitas.
Firman menceritakan, saat ini kecenderungan konsumen sebelum membeli perangkat laptop misalnya sudah memikirkan masa jangka Panjang penggunaan. Laptop murah di bawah Rp4 juta rupiah menurut catatan Asus sudah kurang diminati, khususnya yang masih menggunakan storage berbasis hard disk.
Baca juga: Canalys: Penjualan Laptop Tumbuh Di Tengah Pandemi Covid-19
“Akan tetapi laptop yang harganya 5 jutaan rupiah ke atas namun menawarkan opsi penambahan kapasitas RAM, sudah menggunakan Solid state drive (SSD) serta ada ekstra slot untuk menambah storage di kemudian hari, kini banyak dipilih pengguna,” ujarnya.
Memang secara efektifitas, dengan kemampuan tersebut laptop-laptop seperti ini masih layak digunakan untuk 3-4 tahun ke depan, “dibandingkan dengan laptop yang harganya di bawah 4 juta rupiah namun performanya akan menjadi terasa lambat setelah digunakan 1-2 tahun,” tandas Firman.