Tutorial

Kini, banyak orang tergantung pada internet untuk mencari informasi. Bukan hanya soal barang atau review makanan, tapi juga orang. Mencari informasi tentang orang atau kepo umum dilakukan. Bahkan di dunia profesional, kepo dilakukan oleh bagian personalia untuk menentukkan cocok tidaknya calon pegawai bekerja di perusahaan.

Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia

Bayangkan ketika Anda tak memiliki jejak digital yang menjanjikan. Alih-alih karya atau portofolio, hasil pencarian soal Anda penuh dengan video lucu atau komentar soal keributan di internet. Sedikit memalukan, bukan?

Itu artinya, cara Anda menampilkan diri di internet menjadi penting. Salah satu cara yang sangat menjanjikan adalah dengan memamerkan portofolio di web. Apalagi jika Anda seorang pekerja lepas (freelancer) atau pemilik digital agency, kehadiran Anda di internet tentu tak bisa ditawar.

Adanya web portfolio membantu Anda ditemukan oleh perusahaan dan klien yang tepat. Tanpa membuat website portofolio, Anda akan sulit mendapatkan klien dan dilirik perusahaan impian. Mungkin lebih buruk lagi, keberadaan Anda kurang diakui ─ terlepas dari etos kerja Anda di dunia nyata.

Ini mengapa membuat website portofolio menjadi kebutuhan. Meski begitu, masih ada orang yang memilih untuk tidak membuatnya karena ribet dan memakan banyak waktu. Padahal, sekali lagi, web portofolio adalah cara mempromosikan diri paling efektif. Apalagi, jika Anda memiliki banyak saingan di internet.

6 Cara Membuat Web Portofolio

Artikel ini akan membantu mewujudkan website portofolio yang Anda inginkan. Kami akan menjabarkan cara membuat web portofolio pribadi dengan mudah. Selain itu, kami juga memuat tips-tips seputar memperkuat internet presence.

Langkah 1: Tentukan Nama Domain untuk Web Portofolio

Nama domain adalah elemen penting dalam membuat web portofolio. Jika web portofolio adalah rumah bagi karya Anda, bayangkan domain sebagai alamat menuju rumah.

Namun, bukan berarti alamat domain tersebut diberikan otomatis. Seperti halnya ketika Anda pindah ke daerah Jalan Palagan dan mendapatkan keterangan nama dusun, desa, hingga kelurahannya.

Justru sebaliknya. Alamat domain bisa Anda tentukan sendiri. Semakin unik dan mudah diingat, semakin besar kemungkinan orang lain mengunjungi website Anda. Sebelum tergesa-gesa memilih alamat domain, ada baiknya Anda simak beberapa tips berikut.

Pertama, buat nama domain yang mudah diingat. Jika Anda membuat website untuk keperluan pribadi, ada baiknya untuk membuat nama domain berdasarkan nama. Menggunakan nama pribadi sebagai domain akan memperkuat personal branding. Alternatif lainnya, pakai kata kunci dari tema Anda.

Jika Anda membuat website portofolio untuk institusi, jangan gunakan nama pribadi. Sebagai gantinya, gunakan nama agency atau brand.

Kedua, usahakan nama domain yang singkat dan mudah dieja. Nama yang singkat dan mudah dieja meningkatkan kesempatan website untuk lebih banyak dikunjungi. Lagipula, tak ada yang suka diminta mengeja nama yang rumit, kan?

Ketiga, hindari angka atau tanda dash (-) di alamat domain. Kedua elemen itu membuat nama domain Anda terasa kurang natural. Ditambah lagi, kemungkinan untuk salah ketik menjadi semakin besar.

Keempat, gunakan ekstensi .com. Ekstensi .com merupakan jenis top-level-domain yang paling lama dan populer. Karenanya, banyak keuntungan yang didapat dari sisi SEO dan ranking pencarian.

Kelima, anggap nama domain seperti hubungan dengan pasangan. Anda tentunya menginginkan hubungan itu awet dan langgeng. Karena mau tak mau, nama domain akan menjadi bagian dari branding Anda. Jika suatu saat Anda ingin mengganti domain, ingat kalau itu akan berdampak ke branding dan SEO website.

Langkah 2: Daftarkan Domain dan Tentukan Platform Website

Setelah menentukan nama domain, Anda perlu memilih platform website dan mendaftarkan nama domain. Ke Niagahoster, misalnya.

Sebagai penyedia domain dan hosting terbaik, Niagahoster menyediakan berbagai opsi paket menarik untuk Anda. Nah untuk web portfolio, kami sarankan Anda memakai Simple WordPress Hosting.

Simple WordPress adalah layanan hosting pertama dan satu-satunya di Indonesia yang fokus pada kemudahan pengelolaan WordPress.

Menggunakan Simple WordPress, pengelolaan website portfolio Anda jadi jauh lebih mudah dan performanya pun juga hebat.

Apalagi, Simple WordPress mengantongi berbagai fitur untuk menggenjot performa situs. Mulai dari SSL gratis, web server tercepat di dunia dari LiteSpeed Web Server, backup harian otomatis, dan banyak lagi.

Tak heran, kecepatan, keamanan, hingga performa web portfolio Anda pun cukup terjamin. Bahkan meski tiap bulan kebanjiran 15-450ribu pengunjung, situs tetap kuat.

Tapi, paket Simple WordPress kan banyak, mana yang cocok untuk web portfolio ya?

Nah ngomong-ngomong tentang pilihan paketnya, kami sarankan Anda memilih opsi Blog untuk web portfolio. Hanya dengan Rp32ribu/bulan, Anda sudah mendapat website portfolio dengan kemampuan mumpuni.

Baca juga:   15 Rekomendasi Ecommerce Template Gratis dan Terbaik (2020)
Cara Mudah Membuat Web Portofolio

Sekarang, kita lanjut ke domain. Kabar gembiranya, Niagahoster memberikan Anda domain gratis untuk setiap  pembelian hosting.

Setelah Anda memilih paket dan masuk ke halaman order hosting, silakan scroll sampai ke paling bawah.

Lalu, isilah kotak pendaftaran domain dengan nama yang sudah Anda tentukan dan pastikan ketersediaannya.

Cara Mudah Membuat Web Portofolio

Jika nama domain pilihan Anda tersedia, silakan selesaikan transaksi untuk lanjut ke langkah berikutnya.

Tidak berhenti di sana saja kabar gembiranya, Simple WordPress juga memberikan tema bawaan sesuai paket pilihan Anda. Dan tentunya, desainnya juga kece dan profesional.

Tidak percaya? Coba lihat saja cuplikan web portfolio dengan tema gratis dari Simple WordPress Niagahoster ini.

Contoh tema Simple WordPress

Serunya lagi, tema ini sudah otomatis terinstal pada website Anda. Jadi, situs portfolio pun bisa lebih cepat rilis ke publik.

Namun kalau Anda masih ingin memodifikasi tema bawaan ini, bisa juga kok. Silakan atur tata letak konten, ganti warna dan font pada situs, dan kreativitas lainnya.

Langkah 3. Kelola WordPress Lewat Dasbor Sederhana

Berbeda dengan jenis hosting lainnya, pengelolaan website Simple WordPress jauh lebih sederhana.

Anda akan mendapatkan sebuah dasbor simple, yang mana semua pengaturan web bisa dilakukan dari sini. Mulai dari mengakses halaman admin dalam sekali klik, membuat website duplikat (staging), update otomatis plugin dan tema, dll.

Cara Mudah Membuat Web Portofolio

Dasbor Simple WordPress jelas jauh berbeda dengan cPanel pada hosting lainnya. Pada cPanel, menunya lebih beragam dan cukup teknis. Sehingga, orang yang masih awam dengan hosting kemungkinan akan bingung.

cPanel menyediakan opsi fitur yang cukup kompleks

Sekarang, Anda penasaran: dengan menu yang lebih sederhana, memangnya fungsi apa saja yang Simple WordPress sediakan?

Secara garis besar, ini dia menu utama pada dasbor Anda:

  • Overview: melihat informasi umum tentang website (versi WordPress, informasi kapasitas SSD, status SSL, dan status HTTPS);
  • Feature: melihat fitur utama untuk mengelola website (staging dan instal ulang WordPress);
  • Analytics: memberikan statistik pengunjung website (jumlah kunjungan, unique visitor, hingga lokasi asal);
  • Backup: memudahkan Anda mengelola backup kapanpun;
  • Knowledge Base: menyediakan puluhan tutorial WordPress secara lengkap.

Nah sekarang, bisa Anda simpulkan tanpa berbekal pemahaman teknis pun, Anda pasti bisa menjalankan hingga mengelola web portfolio dari Simple WordPress.

Jadi, Anda bisa fokus membangun strategi branding alih-alih mengurus perkara teknis yang menyita waktu.

Baca Juga: Web Hosting vs Simple WordPress Hosting: Manakah yang Tepat untuk Anda?

Langkah 4: Menentukan Template Web Portofolio yang Oke

Tema membantu tampilan website Anda semakin ciamik. Tampilan ini nantinya bukan hanya soal “indah dipandang mata” saja. Tema juga membantu Anda menarik banyak pengunjung. Tampilan dan user interface yang ramah membantu pengunjung dengan mudah mengeksplor isi website Anda.

Berbeda halnya ketika tema yang digunakan kurang apik. Pengunjung bisa saja malas menikmati konten yang telah Anda buat. Malahan, mungkin saja pengunjung buru-buru meninggalkan website. Ini kemudian akan meningkatkan bounce rate website dan membuat reputasi website dianggap buruk oleh Google.

Maka dari itu, penting untuk memilih tema WordPress yang tepat. Terlebih jika website ditujukan untuk membangun portofolio dan menggaet klien. Untuk itu, kami sudah merangkum tema-tema terbaik yang bisa Anda pakai di 10+ Tema Portofolio WordPress Terbaik untuk Web Agency & Freelance.

Baca juga : Template Web Gratis

Langkah 5: Instal Plugin yang Dibutuhkan

Agar berfungsi maksimal, website perlu memasang plugin. Plugin adalah software untuk menambahkan fitur tertentu pada website. Seperti galeri portfolio, slider, tombol sosial media, dll.

Kalau memakai cara instal plugin yang biasa, Anda harus masuk ke halaman admin WordPress, kemudian mencari dan mengaktifkan plugin. Intinya, jauh lebih repot daripada saat Anda memakai Simple WordPress.

Dengan Simple WordPress, menginstal plugin jadi sederhana. Sebab, Anda bisa langsung memasang plugin lewat dasbor Simple WordPress. Tanpa perlu login ke halaman admin alias WordPress Management.

Caranya, cukup masuk ke menu Feature pada dasbor Simple WordPress. Lalu, klik titik tiga (⋮) dan pilih submenu Kelola Plugin.

cara menginstal plugin dengan Simple WordPress

Kalau sudah, klik tombol Tambah Plugin Baru. Pada kotak pencarian, silakan masukkan plugin yang ingin Anda instal dan jangan lupa tekan Pasang Plugin. Mudah, bukan?

Menambah plugin lewat dasbor Simple WordPress

Mungkin, Anda bingung plugin apa saja yang perlu diinstal pada web portfolio.

Nah sebagai informasi, Simple WordPress secara otomatis sudah memasangkan plugin utama yang situs portfolio apapun butuhkan, yaitu:

  • Yoast SEO, untuk membantu meningkatkan performa SEO website;
  • Google Site Kit yaitu plugin yang menyediakan data terkait performa website. Terdiri dari Google Search Console, Analytics, Google AdSense, dll;
  • Website Story, untuk membuat konten dengan format story pada website.
Baca juga:   Cara Membuat Web Stories di Website WordPress (Termudah!)

Namun, alangkah lebih optimal lagi jika Anda juga menginstal plugin-plugin berikut:

Envira Gallery

Envira Gallery membantu Anda menampilkan portofolio visual secara apik. Fitur drag and drop builder yang dipunya, Anda bisa mengunggah dan mengatur tampilan foto dengan mudah. Plugin ini juga sudah kompatibel dengan versi WordPress terbaru dan telah terintegrasi dengan Gutenberg. Artinya, Anda bisa tambahkan portofolio visual hanya dengan gallery block.

Envira juga menjamin tampilan web portofolio Anda responsif. Baik foto maupun video dapat ditampilkan di komputer, tablet, maupun ponsel. Dari sisi tampilan di mesin pencari, Envira juga berkomitmen mengoptimalkan SEO portofolio. Terdapat meta data yang bisa diisi untuk memaksimalkan keterjangkauan karya Anda.

Untuk fitur pro, Anda bisa juga menampilkan video, menampilkan foto dari Instagram, mengintegrasikan portofolio dengan galeri Lightroom, dan banyak fitur lainnya.

Baca juga : Belajar Digital Marketing Lengkap

Smush

Plugin Smush

Smush membantu Anda menampilkan visual di website dengan ukuran yang pas. Karena ukuran gambar terlampau besar memakan waktu untuk load. Sebaliknya, jika ukuran gambar terlalu kecil, gambar akan terlihat pecah atau pixelated.

Nah, plugin ini akan mengecek seluruh komponen visual di website Anda. Smush kemudian akan melaporkan gambar-gambar yang kurang teroptimasi. Di versi gratis, Smush akan merekomendasikan ukuran ideal gambar. Anda perlu mengganti gambar secara manual sesuai dengan ukuran yang direkomendasikan.

Di versi premium, Anda bisa mengoptimasi semua gambar di dalam website dalam sekali klik. Dengan versi premium, Anda bisa menghemat memori hingga hampir 15 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan versi gratis, yaitu hampir 6 persen.

Elementor

Elementor

Elementor Page Builder merupakan plugin yang melengkapi pengaturan visual website. Dengan plugin ini, Anda bebas mendesain tampilan halaman dan post dengan mudahnya. Dilengkapi dengan fitur drag and drop, Anda tinggal menarik blok konten yang tersedia dan menaruhnya di posisi yang diinginkan. Pada prinsipnya, apa yang Anda liat ketika mendesain halaman akan menjadi tampilan yang juga diliat oleh pengunjung.

Tidak hanya tampilan dekstop saja yang bisa didesain. Dengan Elementor, Anda bisa melakukan kustomisasi tampilan web di tiap piranti. Mau itu tampilan ponsel, tablet, dekstop ukuran 14 inch, hingga yang berlayar lebar. Cara ini akan memastikan setiap pengunjung, dari berbagai device, mendapatkan user experience terbaik.

Anda juga bisa membuat halaman khusus untuk Maintanance Mode atau Coming Soon. Elementor memudahkan Anda karena di dalamnya sudah ada beberapa desain yang bisa diedit. Untuk penggunaannya, plugin ini juga sangat ramah. Setiap perubahan yang dibuat dicatat. Jadi, ketika Anda ingin membalikkan desain ke tampilan lama, Anda cukup Ctrl+Z di keyboard atau klik versi tampilan yang diinginkan.

Akismet

Akismet

Akismet Anti-Spam adalah sahabat Anda untuk memerangi spam. Plugin ini diciptakan untuk memantau semua komentar dan formulir kontak di website. Aksimet akan mencocokkan kedua entri ini ke databse spam dan memfilter entri yang mencurigakan.

Akismet juga ikut memantau URL dari entri yang diterima web. URL tersebut ditampilkan untuk menghindari tautan tersembunyi dan tautan yang tidak relevan lainnya.

Untuk menggunakan plugin ini, Anda perlu mendapatkan kode API. Akismet menawarkan beberapa paket berlanggan untuk kode API itu sendiri. Paket Personal bisa Anda tebus dari $0 – $120 per tahun. Penggunaan gratis hanya dibolehkan untuk blog pribadi yang tidak komersil atau mempromosikan bisnis.

Sedangkan paket Plus ditujukan untuk website komersil dan blog profesional. Sisanya, paket Enterprise, ditujukan untuk multisite website.

Jetpack

Jetpack

Jetpack by WordPress.com adalah satu plugin dengan fitur yang lengkap. Dengan satu plugin ini saja, Anda bisa memantau keamanan dan performa web. Selain itu, Anda juga dapat melakukan manajemen website.

Dari sisi keamanan, Jetpack melindungi website dari serangan peretas. Ditambah, ia juga menghindarkan Anda dari unauthorized logins. Untuk versi premium, Jetpack melakukan backup dan automated fixes untuk Anda. Frekuensi backup bisa diatur, mulai dari harian hingga sesuai kebutuhan.

Jetpack juga bisa dipakai untuk mengoptimasi website. Plugin akan mengoptimasi ukuran gambar dan menyertakan pilihan lazy load. Dengan begitu, kecepatan load dan user experience bisa terjaga.

Baca juga:   Inilah Cara Mengatasi Laravel Error 500 dengan Mudah

Plugin dari WordPress.com ini juga terintegrasi dengan analytics dan tools SEO yang lengkap. Behavior pengunjung website bisa dipantau dengan analytics ini. Selain itu, ada juga SEO tools untuk memaksimalkan jangkauan konten ke Google, Bing, Twitter, Facebook, dan WordPress.com.


Contact Form

Cara Mudah Membuat Web Portofolio

Contact Form by WPForm membantu Anda membuat segala macam formulir di website. Mulai dari formulir kontak, formulir berlangganan, formulir pembayaran, dan banyak macam lainnya. Fitur drag and drop di dalam plugin memudahkan Anda membuat formulir dalam hitungan menit.

Plugin ini menyediakan pre-built template. Jadi, Anda tak perlu susah-susah membuat formulir dari awal. Bisa dipastikan, formulir yang Anda buat bisa dikustom sehingga cocok dengan tampilan website. Selain urusan estetis, Anda tak perlu khawatir dengan tampilan form dari berbagai device. Contact Form keluaran WPForm ini 100% responsif.

Di versi premiumnya, Anda bisa membuat formulir subscription email, formulir kontak dalam bentuk multi-page, memembuat formulir yang terintegrasi dengan pembayaran, dan banyak add-ons lainnya.

Langkah 6: Buat Bagian Khusus “About Me”

Halaman “About Me”, “About Us” atau “About” adalah bagian yang sangat-sangat penting di website. Di bagian ini Anda bisa menunjukkan kapasitas dan kemampuan di bidang yang digeluti. Halaman ini akan membantu Anda meyakinkan calon klien untuk memberikan proyeknya ke Anda.

Saking pentingnya bagian ini, tentu Anda tak boleh membuatnya dengan sembarangan. Simak beberapa tips berikut supaya calon klien semakin terpikat dengan kerja Anda.

  • Mulai dengan nama atau merk. Nyatakan dengan jelas siapa Anda. Ingat kata-kata, “tak kenal maka tak sayang” kan? Pastikan cara memperkenalkan diri yang dipakai membuat calon klien semakin tertarik dan “sayang” pada Anda.
  • Jelaskan secara singkat apa yang Anda lakukan. Biasanya beberapa kata saja cukup. Misalkan, “Saya seorang content writer dengan pengalaman lebih dari 7 tahun.” Atau berbagai variasi tergantung apa yang Anda kerjakan.
  • Ceritakan apa kelebihan Anda dari sudut pandang klien. Anda bisa saja mengaku sebagai pekerja keras, perfeksionis, dan sangat memperhatikan detil. Tapi, bukankah hal semacam itu sangat subjektif? Alih-alih memberikan suatu hal yang sulit dibuktikan, coba tawarkan suatu hal konkret yang dibutuhkan calon klien.
  • Sebutkan beberapa pengalaman kerja atau portofolio yang mengangkat reputasi Anda. Tak semuanya perlu disebutkan. Satu atau dua saja sudah cukup supaya tak terlihat terlalu pamer.
  • Ceritakan mengapa Anda bisa terjun di bidang yang digeluti. Cerita personal macam ini biasanya menyentuh emosi calon klien dan hasilnya Anda lebih mudah diingat.
  • Gunakan berbagai media. Tak melulu teks, Anda bisa coba menceritakan diri Anda dalam sebuah video atau audio.
  • Jangan lupa tampilkan foto diri Anda sesuai persona yang ingin ditonjolkan. Bisa foto profesional, kreatif, atau kasual.

Tak semua tips di atas harus diterapkan. Anda bisa memilih beberapa saja yang paling cocok dengan model portofolio yang dimiliki.

Hosting Unlimited Indonesia

Untuk contoh-contoh halaman About, ada beberapa website yang bisa dijadikan inspirasi.

Perusahaan, misalnya, Anda bisa lihat halaman milik Niagahoster. Di sana, kami memperkenalkan diri dengan ringkas dan jelas. Meski begitu segala informasi yang membedakan kami dengan kompetitor lain sudah diutarakan.

Begitu juga pun dengan Refinery29. Media agency yang fokus pada isu-isu perempuan ini, berhasil menunjukkan visi dan secuplik portofolionya dalam uraian singkat nan apik.

Terakhir, halaman about milik oleh blogger profesional Lavendaire. Berbeda dengan kedua contoh sebelumnya, Aileen sang penulis, sengaja membagi perkenalan tentang dirinya dalam beberapa bagian. Ia menjelaskan sedikit arti tagline blog, siapa dirinya, cerita sebelum akhirnya memulai blog, dan mengapa memilih nama Lavendaire.

Contoh yang terakhir ini lebih cocok untuk blog atau portofolio personal. Anda bisa terlihat profesional dengan pekerjaan Anda sekaligus menunjukkan sisi personal.

Baca juga: 10+ Halaman Penting yang Harus Ada di Website Anda

Yuk Wujudkan Web Portfolio Anda Sekarang!

Membuat web portofolio sendiri ternyata bukan hal yang sulit, kan?

Yap, memang Anda butuh sedikit kesabaran dan banyak kreativitas untuk membuat web portfolio yang memuaskan.

Oleh sebab itu, minimalisir hal-hal yang mengganggu fokus Anda dalam mengasah kreativitas. Mengurus perkara teknis website, misalnya.

Bagaimana cara Anda melakukan itu?

Mudah saja, gunakanlah Simple WordPress Niagahoster. Dengan hosting ini, seluruh pengelolaan website jauh lebih sederhana dan ramah awam. Jadi, Anda bisa memusatkan fokus pada strategi personal branding.

Nah, tunggu apa lagi? Yuk tunjukkan karya Anda lewat web portfolio terbaik!

Hosting Unlimited Indonesia

Source link

Author

admin

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Tim support kami di sini untuk menjawab pertanyaanmu. Tanyakan apa saja pada kami!
? Halo... ada yg bisa kami bantu?