Teknologi


Elon Musk Starlink

Alkindyweb.com – Pengadilan administratif tertinggi Prancis, Conseil d’Etat, mencabut keputusan Arcep untuk memberikan frekuensi ke layanan broadband satelit orbit rendah Bumi (LEO) kepada Starlink, dengan alasan regulator telekomunikasi itu tidak melakukan proses yang benar.

Arcep pada Februari 2021 lalu, memberi wewenang kepada Starlink untuk menggunakan dua pita frekuensi untuk menyediakan layanan broadband berbasis satelit di Prancis. Namun, Conseil d’Etat membatalkan keputusan regulator setelah ditentang di pengadilan oleh dua kelompok lingkungan.

Dalam putusannya yang diterbitkan pada Kamis, 6 April 2022, pengadilan mencatat Arcep gagal melakukan audiensi publik sebelum memberikan izin frekuensi.

Baca juga:   Qualcomm Bukan Lagi Pemasok Chipset Smartphone Teratas

Sidang semacam itu akan menjadi persyaratan hukum karena keputusan untuk memberikan lisensi kepada Starlink “dapat berdampak pada pasar akses ke internet bandwidth tinggi dan memengaruhi kepentingan pengguna akhir”, kata pengadilan.

Baca Juga: Elon Musk Klaim Starlink Mampu Hadirkan Internet Broadband Berkecepatan Tinggi

Sebelumnya Starlink telah diizinkan oleh Arcep untuk menggunakan frekuensi 10,95GHz hingga 12,70GHz untuk transmisi antariksa dan 14GHz hingga 14.5GHz untuk transmisi Bumi-ke-angkasa.

Keputusan pembatalan lisensi Starlink oleh pengadilan Perancis, menjadi pukulan bagi Elon Musk. Milyarder ini menargetkan Starlink dapat menyediakan jangkauan akses internet satelit ke sebagian besar dunia.

Baca juga:   Infinix Siapkan Ponsel 5G Tercepat Tahun Ini, Zero 5G

Melalui SpaceX, yang didirikan pada 2002, Elon Musk berencana membangun jaringan 12.000 satelit di orbit bumi dengan satelit Starlink. Proyek ini ditargetkan selesai pada 2027.

Popularitas Starlink belakangan meningkat karena invasi Rusia ke Ukraina. Media Inggris telah melaporkan bahwa tentara Ukraina memanfaatkan Starlink dengan sangat sukses untuk serangan drone terhadap tank dan posisi Rusia.

The Telegraph melaporkan bahwa Starlink memiliki kepentingan militer tertentu di daerah-daerah di mana infrastrukturnya lemah dan tidak ada koneksi internet.

Satelit Starlink awalnya dimaksudkan untuk menyediakan internet ke daerah yang kekurangan pasokan jauh dari pusat kota.

Baca juga:   Huawei Mate X2 Hadir dengan Layar Lipat ke Dalam?

Baca Juga: Promosikan Peluit Tesla Rp700 Ribu, Elon Musk Sindir Kain Lap Apple

Menurut The Telegraph, Starlink adalah salah satu unduhan aplikasi paling populer di Ukraina. Adanya satelit ini memungkinkan lebih dari 100.000 orang untuk tetap mengetahui apa yang terjadi dalam perang, dan tetap berhubungan dengan dunia luar.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bahkan menggunakan satelit Starlink untuk berpidato di depan negara dan parlemen nasional di seluruh dunia.



Sumber artikel

Author

admin

Leave a comment

Your email address will not be published.

%d bloggers like this: