Jakarta, Alkindyweb.com – Platform pemesanan dan manajemen hotel online RedDoorz mengumumkan terdapat 70 penginapan RedDoorz yang berhasil mendapatkan sertifikasi “HygienePass”, dan 300 properti lainnya akan menyusul disertifikasi di bulan Juli 2020.
RedDoorz menargetkan setengah dari total 1.400 propertinya akan disertifikasi dan dapat dilihat sertifikasi tersebut di platform online RedDoorz dalam beberapa bulan mendatang.
RedDoorz meluncurkan program sertifikasi bekerja sama dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), lembaga terdepan di bidang kesehatan masyarakat yang menyediakan saran bagi industri pada kebijakan kesehatan.
Seiring dengan dibukanya kegiatan ekonomi di Indonesia, permintaan akan perjalanan domestik semakin meningkat, terlihat dari upaya masyarakat yang mulai merencanakan perjalanan di masa datang.
Adil Mubarak, Vice President Operations RedDoorz, menyatakan, “Kami percaya bahwa kami mampu menerapkan standar pelayanan yang baik di masa setelah COVID-19 dalam hal higienitas dan sanitasi kebersihan di Indonesia. Kami berharap para pemilik hotel mendapatkan manfaat dari program sertifikasi ini yang akan membantu mereka untuk bangkit setelah didera krisis.”
Berdasarkan Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI), okupansi hotel meningkat sebesar 30% di akhir minggu, yang mana masyarakat mulai bepergian dan melakukan “staycations”, yang juga didorong oleh pemerintah.
Dengan semakin dibukanya akses untuk bepergian, hotel perlu untuk meningkatkan pelayanan berbasis kesehatan dan keamanan, dikarenakan masyarakat masih cemas akan potensi tertular COVID-19 ketika bepergian.
“HygienePass” properti yang tersertifikasi mendapatkan peningkatan okupansi lebih dari 100% dibanding properti yang tidak tersertifikasi, seiring dengan semakin dibukanya akses mobilitas masyarakat dan berkat peran program pemasaran yang RedDoorz lakukan.
Tamu dapat dengan mudah melihat properti mana yang sudah tersertifikasi di aplikasi dan website RedDoorz, yang semakin meyakinkan mereka bahwa properti tersebut telah menjalankan standar kebersihan dan higienitas yang menyeluruh yang telah diawasi oleh ahli kesehatan masyarakat dari IAKMI.
Properti yang mengikuti program ini menjalani dua tahap audit secara komprehensif dari RedDoorz dan IAKMI. Audit pertama dilakukan melalui teknologi digital yang khusus, yang memungkinkan elemen kunci dari proses audit dan sertifikasi diimplementasikan secara digital. IAKMI kemudian secara independen melakukan penelusuran terhadap setiap bangunan hotel.
“HygienePass” juga terbuka bagi hotel di luar RedDoorz yang ingin mendapatkan sertifikasi untuk meningkatkan standar kebersihan dan sanitasi hotelnya.
Hotel harus mengimplementasikan dan memastikan bahwa pengukuran sanitasi dan higienitas harus terus dilakukan secara baik, seperti pengukuran temperatur kepada seluruh karyawan hotel dan tamu yang datang, pelaksanaan metode kebersihan yang spesifik, menggunakan produk antibakteri, dan penyediaan peralatan untuk melakukan disinfektan di berbagai ruangan dan area publik, dan meningkatkan praktik kebersihan umum.
Hal-hal di atas akan diawasi secara ketat pelaksanaannya setiap hari sebagai syarat tetap berlakunya sertifikasi yang telah diberikan.
“Program ini merupakan upaya yang baik bukan hanya untuk hotel yang ikut serta, tapi juga terhadap para karyawannya, dan juga bagi para pekerja yang membutuhkan akomodasi di masa seperti ini,” jelas Dr. Hermawan Saputra, ahli kesehatan masyarakat terkemuka dari IAKMI.
Program sertifikasi “HygienePass” juga terlaksana di Filipina, yang mana RedDoorz juga menjalin kerja sama dengan otoritas terkait.