Teknologi


Fariz menjabarkan manfaat yang diberikan tentunya harus memberikan keuntungan bagi pengguna seperti peningkatan produksi, peningkatan efisiensi, penurunan biaya operasional dan kecepatan pengambilan keputusan.

Berdasarkan keuntungan tersebut, maka pengusaha mendapatkan keuntungan kompetitif secara bisnis.

Baca Juga: Menimbang Alokasi Spektrum untuk Gelar 5G

Martin B. Chandra Sekretaris APINDO Jawa Barat menjelaskan masih ada beberapa hambatan dalam implementasi smart manufacturing, yaitu investasi baru yang memerlukan biaya tinggi, mayoritas pengambil keputusan masih di tangan generasi baby boomers, keterbukaan arus finansial, SDM memerlukan pelatihan khusus, risiko PHK, khawatir akan dampak politis terhadap teknologi yang dibeli dari negara tertentu, dan ketergantungan terhadap sesuatu yang beyond control.

Baca juga:   Review OPPO Reno4: Handphone Para Kreator Muda yang Kreatif

“Saat ini perusahaan atau pemilik perusahaan sangat berhati-hati dalam menyikapi digitalisasi ini. Tentu saja salah satu concern utamanya adalah biaya investasi yang harus dikeluarkan ditambah adanya risiko pengurangan tenaga kerja bagi perusahaan padat karya yang banyak di Jawa Barat,” ujarnya.

Baca Juga: Implementasi 5G di Indonesia, Tri Tunggu Alokasi Spektrum Frekuensi dari Pemerintah

Firmans Nur Gafi, Key Account Manager Signify Indonesia menjelaskan solusi IoT yang diperlukan setiap industri pasti berbeda karena permasalahan yang dihadapi berbeda satu sama lain.

“Tentu saja ada aspek solusi yang bisa diimplementasikan untuk membantu perusahaan melakukan efisiensi dan meningkatkan margin usaha tanpa harus mengorbankan sumber daya manusia,” ujarnya.

Baca juga:   Akan Ada Pusat Data Baru, Edgeconnex Akuisisi GTN

Baca Juga: Pengamat: Implementasi ASO, Industri Set Top Box Lokal Harus Diutamakan

Fadli Hamsani, GM Industrial IoT Telkomsel menilai tidak semua hal harus diubah menjadi solusi IoT.

Diperlukan penilaian dan evaluasi di awal untuk melihat titik-titik pemasalahan di mana aja dan solusi IoT terbaik dari sisi kinerja maupun biaya yang bisa diimplementasikan.

“Telkomsel telah memiliki rekam jejak implementasi IoT untuk manufaktur. Kata kuncinya adalah perlu adanya pemetaan kebutuhan di awal, melihat aspek mana yang perlu di IoT-kan,” ujarnya.

Seminar Smart Manufacturing Transform Your Performance diselenggarakan oleh Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI) dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menjabarkan bahwa IoT dapat menjadi bagian dari solusi permasalahan yang dihadapi pelaku industri baik secara teknis maupun bisnis.

Baca juga:   Instagram Reels Luncurkan Fitur ‘belanja’ Untuk Saingi Tiktok  

Baca Juga: Indonesia 5G Conference: Strategi Data Perusahaan, AloT dan New Business di Era 5G



Sumber artikel

Author

admin

Leave a comment

Your email address will not be published.

%d bloggers like this: