Alkindyweb.com – Steam untuk Chrome OS, dengan nama kode “Borealis,” sedang dalam perjalanan dan aka nada 7 Chromebook yang bisa gunakan versi Beta.
Karena berdasarkan informasi yang terlihat dalam kode sumber mengungkapkan bahwa sistem operasi akan memiliki dua saluran, yaitu: stabil dan beta untuk integrasi Steam.
Kabar ini sempat dibocorkan oleh Android Police yang mendapatkan laporan dari ketika Direktur Manajemen Produk Google.
Tapi berjalannya waktu Google malah memutuskan untuk membuat menunggu kabar pasti selanjutnya, sekarang ada bukti baru bahwa implementasinya sedang berlangsung.
Terdapat juga daftar Chromebook yang didukung, untuk bisa menggulirkan Steam pertama kalinya.
Baca Juga: 2021, Pengiriman Tablet dan Chromebook Tumbuh Melambat
Seperti yang dicatat Google 9to5, Google menambahkan model yang didukung dalam perubahan kode terbaru.
Sejauh ini, daftar tersebut sebagian besar terdiri dari Chromebook Acer dan Asus, HP, dan perangkat misterius yang tampak seperti Chromebook Lenovo belum dirilis, diantaranya:
- Volta – Acer Chromebook 514
- Volet – Acer Chromebook 515
- Voxel – Acer Chromebook Spin 713
- Delbin – ASUS Chromebook Flip CX5
- Drobit – ASUS Chromebook CX9
- Elemi – HP Pro c640 G2 Chromebook
- Lindar – Lenovo’s mystery Chromebook
Jika Anda memiliki chromebook yang tertera diatas dan sudah gatal untuk menggunakan Steam.
Sayangnya tidak semudah itu, perangkat Anda harus memiliki prosesor yang tepat dan RAM yang cukup untuk melakukan pekerjaan itu.
Baca Juga: Google Siapkan Laptop Chromebook Gaming Dengan Keyboard RGB lengkap
Karena membutuhkan Dukungan yang akan memerlukan prosesor Intel Core i5 atau i7 generasi ke-1.
Pada kebutuhan RAM setidaknya berkapasitas 8 GB, jika Chromebook Anda berada di bawah spesifikasi minimum, berarti belum bisa menikmati steam.
Masih ada waktu untuk memperluas daftar model yang didukung sebelum Steam untuk Chrome OS siap diluncurkan.
Kemungkinan Google bersusah payah dengan proyek tersebut atas nama memastikannya berjalan lancar, karena angka penjualan Chromebook Q4 2021 sangat buruk setelah ledakan pandemi.
Google juga telah mengakui bahwa sekolah membutuhkan kemampuan untuk memperbaiki dan menggunakan kembali perangkat.
Sehingga game bertenaga uap dapat menghadirkan jalan untuk penjualan baru tepat ketika raksasa teknologi itu dapat menggunakannya.