Alkindyweb.com – Kemenkes RI pastikan bahwa Digitalisasi kesehatan akan lebih baik dengan inovasi dari wearable untuk mendapatkan data kesehatan.
Seperti di ungkap oleh Chief Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Setiaji, yang menyebut bahwa berbagai inovasi yang diusung kedua wearables dapat membantu pemerintah mendapatkan data kesehatan yang lebih terintegrasi.
“Kami berharap inovasi yang dilakukan oleh Huawei dalam mendukung gaya hidup sehat masyarakat, dapat berdampak positif pada transformasi digital kesehatan Indonesia untuk membangun ekosistem kesehatan yang efisien.
Setiaji menambahkan Dengan harga dan fitur beragam sesuai kebutuhan pengguna, semoga kedua jam tangan pintar ini dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses analisa data kesehatan yang sesuai dengan kebutuhannya secara presisi,”
Baca Juga: Huawei Segera Rilis Watch Fit 2 dan GT 3 Pro, Apa Bedanya dengan Smartwatch yang Lain?
Perkembangan Digitalisasi kesehatan di Indonesia yang dikembangkan Kemenkes RI sudah dalam tahap blue print.
Nantinya melalui Digitalisasi kesehatan yang sudah dalam tahap blue print bisa memonitor kandungan baik dari bayi sampai kondisi kesehatan ibu yang mengandung.
“Berbicara digitalisasi kesehatan, sejak dari kandungan itu bisa memonitori baik dari bayinya hingga ibunya untuk mengatasi masalah yang sering terjadi yaitu stunting.” Imbuh Setiaji
Salah satu digitalisasi kesehatan yang sudah bergulir hingga saat ini adalah Pedulilindungi yang sudah di download sekitar 9 juta pengguna smartphone.
Baca Juga: Huawei Konfirmasi Kemitraan dengan Leica Telah Berakhir
Setiaji juga menyatakan bahwa Pedulilindungi akan terus dikembangkan untuk mengintegrasi kesehatan masyarakat selain status Covid.
“Pedulilinndungi akan tetap digunakan untuk mengintegrasi kesehatan masayarakat indonesia nah formnya itu berawal dari vaksinasi.
Karena saat ini data kesehatan bukan dari tempat kesehatan seperti rumah sakit saja, maka dari itu Setiaji mengungkapkan bahwa Pedulilindungi akan memanfaatkan perangkat wearable dari Huawei.
Karena seperti yang diungkap oleh Setiaji, bahwa Nantinya monitoring kesehatan bisa di coba melallui aktivitas haji yang kebanyak jamaahnya di segmen lanjut usia.
Baca Juga: Cerai dari Huawei, Leica Gandeng Xiaomi
“Ini (Huawei band) bisa digunakan seperti akativitas haji, karenakan seperti yang kita tahu banyak jamaah haji yang lanjut usia maka kita gunakan wearable device untuk mendeteksi kesehatannya” ucap Setiaji
Akan memonitor kualitas heat rate untuk merekam kondisi kesehatan jantung, kemudian ada juga untuk gula darah.
Karena ada 9 penyakit kritis di indonesia, yang dua penyakit tersebut yaitu jantung dan obesitas yang suah bisa dikontrol dari wearable tersebut.
“Karena dengan heat rate kita bisa merekam kondisi kesehatan jantung kita, apalagi seperti gula darah Dan ini bisa terkoneksi dengan aplikasi peduli lindungi untuk mengobati early warning protection pada saatnya bukan saat kritis” tutup Setiaji
Monitoring tersebut terkoneksi dengan aplikasi pedulilindungi, karena bisa untuk mencegah early warning protection pada saatnya bukan saat kondisi kritis