Teknologi


Jakarta, Alkindyweb.com – Platform pemasaran aplikasi Adjust melaporkan penipuan iklan seluler meningkat. Tidak hanya itu, laporan juga menunjukkan dampak dari kerusakan akurasi data pemasaran yang digunakan untuk membuat keputusan bisnis.

“Pemasar harus dapat merasa yakin dengan data mereka, keputusan strategis berbasis data sulit diambil tanpa informasi yang jelas. Intinya, penipuan masih dan akan terus menjadi tantangan yang kita hadapi dalam industri. Akan tetapi, dengan menggunakan alat yang tepat, kita bisa selangkah lebih maju dari para penipu dan memastikan bahwa kita tetap memprioritaskan transparansi,” kata Andreas Naumann, Director of Fraud Prevention Adjust, Jumat (20/11).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa para penipu tidak hanya memalsukan instalasi berbayar, tetapi juga organic traffic, yaitu instalasi yang tidak bisa sembarang diatribusikan ke kegiatan pemasaran apapun  untuk menyembunyikan instalasi berbayar yang mereka curi.

Baca juga:   Robot RT31 Berkapasitas 30000mAh, Aman dibawa Naik Pesawat?

Dua per tiga dari 200 juta instalasi yang ditolak merupakan instalasi organik dan hanya sepertiga yang merupakan instalasi berbayar. Walaupun secara teknis pemasar seluler tidak kehilangan uang, instalasi organik palsu ini dapat merusak integritas data dan informasi yang seharusnya dapat dikumpulkan oleh pemasar dari kegiatan pemasaran.

Baca juga: Hati-Hati, Spam Email Semakin Berbahasa Indonesia Dengan Baik

Mereka berisiko tinggi untuk tidak memiliki bayangan saat menghadapi situasi di mana kegiatan penipuan banyak terjadi dan data pemasar tidak akurat, termasuk data instalasi organik.

Secara khusus, data kami untuk kategori game menunjukkan bahwa secara global tingkat penipuan meningkat sebesar 172,95% antara Agustus 2019 – 2020. Kenaikan tingkat penipuan di Kawasan Europe, timur tengah dan Africa atau EMEA bahkan mencapai 181,20%, di AS sebesar 310,29%, dan Asia Pacific sebesar 214,86%.

Baca juga:   Pengguna KRL Commuter Line Kini Bisa Beli Tiket di Aplikasi Gojek

Perlu Anda ketahui penipuan iklan adalah masalah global dan para penipu bekerja secara aktif di hampir semua negara. Adjust berupaya untuk mengidentifikasi metode penipuan yang paling banyak digunakan dalam ekosistem iklan seluler dan data kami menunjukkan bahwa pengguna palsu/bot terus mendominasi sebagai jenis penipuan yang paling sering digunakan.

“Penipuan dengan metode ini setara dengan 68,7% dari kegiatan penipuan di AS, 65,6% di Tiongkok, 60,7% di Jepang dan 47% di EMEA, Spoofing SDK masih mendominasi di Amerika Latin (51.16%).

Oleh karena itu, para pemasar perlu menggunakan solusi, seperti SDK Signature, yang dapat digunakan secara gratis untuk memerangi skema penipuan seperti ini.

Baca juga:   Hands On Asus ROG Phone 5 Ultimate: Nyaman Digenggam

“Kami menemukan bahwa di negara-negara yang sudah mengadopsi SDK Signature secara lebih luas, para penipu beralih dan menggunakan skema alternatif yang menyulitkan mereka dan kurang menarik. Alhasil, anggaran iklan aplikasi di daerah tersebut lebih jarang dicuri,” terang Andreas.

Akan tetapi, ini tidak berarti bahwa risiko Spoofing SDK di daerah tersebut lebih rendah daripada di kawasan lain. Risiko yang berkaitan dengan perusahaan yang tidak menggunakan SDK Signature untuk melindungi diri sama tingginya atau bahkan lebih tinggi, untuk semua negara. Data Adjust juga menunjukkan bahwa SDK Spoofing paling banyak terjadi pada aplikasi Makanan & Minuman (59,7%) dan aplikasi Bisnis (34,9%).

Penelitian ini dilakukan menggunakan data Fraud Prevention Suite Adjust di bulan Januari-Agustus 2020.



Sumber artikel

Author

admin

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Tim support kami di sini untuk menjawab pertanyaanmu. Tanyakan apa saja pada kami!
? Halo... ada yg bisa kami bantu?