Jakarta, Alkindyweb.com – Samsung semakin tak berdaya menghadapi gempuran-gempuran vendor-vendor China. Laporan lembaga riset Canalys pada kuartal IV-2020, menunjukkan pengiriman smartphone Samsung di pasar Indonesia anjlok hingga 45%. Menjadikan raksasa Korea Selatan itu, tercecer di peringkat kelima.
Penurunan kinerja Samsung sudah tercermin dalam kuartal sebelumnya. Pada kuartal III-2020, Samsung hanya menggamit 15% pangsa pasar dan berada di peringkat keempat. Dalam periode itu, pengiriman smartphone Samsung anjlok 34%. Alih-alih rebound, vendor yang berbasis di Seoul itu, kembali turun peringkat.
Di sisi lain, Canalys mencatat Vivo berhasil mendominasi ponsel pintar Indonesia dari sisi pengiriman. Pangsa pasar Vivo mencapai 25%, peringkat kedua ada Oppo dengan pangsa pasar 24%. Dengan market share yang berbeda tipis, tak pelak Vivo dan Oppo merupakan dua “kuda pacu” yang terus bersaing ketat, memperebutkan posisi puncak pasar smartphone Indonesia.
Peringkat selanjutnya secara berurutan adalah Xiaomi dengan pangsa pasar 15%, dan Realme dengan pangsa pasar yang sama 15%. Sebelumnya pada kuartal ketiga 2020, Realme masih berada di peringkat kelima.
Keberhasilan Realme menggusur Samsung, merupakan langkah fenomenal. Pasalnya, vendor yang sebelumnya merupakan sub brand Oppo itu, baru menapaki pasar Indonesia pada 9 Oktober 2018. Dengan pencapaian itu, Realme layak menyandang predikat sebagai “The Game Changer”.
Sementara bagi Samsung, menurunnya kinerja mereka di Indonesia, berkebalikan dengan pencapaian di pasar global. Menurut Laporan Canalys, Samsung adalah pemain terbesar dengan pangsa pasar 20 persen, diikuti oleh Apple dan Huawei dengan masing-masing berada di angka 16 persen dan 15 persen.
Selanjutnya, Xiaomi dan Oppo berada di peringkat ketiga dan keempat dengan perolehan pangsa pasar masing-masing 12 persen dan 9 persen sepanjang 2020 di ranah global.
Anjloknya pangsa pasar Samsung di Indonesia, tentu menjadi tantangan bagi Kim Yoon-soo. Seperti diketahui, pada awal Januari Kim ditunjuk sebagai President Samsung Electronics Indonesia yang baru.
Sebelumnya Kim adalah Presiden Samsung Electronics Malaysia tahun 2018-2020. Berkiprah di Indonesia bukan kali bukan kali pertama. Pada 2009-2012, Kim memimpin divisi Mobile Phone Samsung Electronics Indonesia dimana ia merebut posisi nomor satu di pasar android phone mulai 2011. Keberhasilannya berlanjut saat Samsung meraih posisi sebagai pemimpin pasar smartphone Indonesia pada 2012 mengalahkan Nokia.
Namun tentunya, saat kembali ke Indonesia, landscape bisnis ponsel kini telah berubah cepat. Hanya dalam lima tahun terakhir, barisan vendor-vendor China semakin digdaya, membuat Samsung terus keteteran. Jelas merupakan tantangan yang tak ringan bagi Kim Yoon-soo untuk menempatkan Samsung kembali ke puncak.