Jakarta, Alkindyweb.com – Ekosistem partner di Red Hat memainkan peranan penting dalam mendorong kesuksesan pelanggan dan memecahkan masalah-masalah industri. Para partner Red Hat membantu perusahaan-perusahaan dan dunia usaha bernavigasi di lanskap IT yang terus berubah melalui solusi-solusi open source.
Hingga akhir 2020, produk dan solusi Red Hat dipakai oleh lebih dari 95 persen perusahaan yang ada di dalam daftar Fortune 500 dan menempatkan Red Hat sebagai perusahaan open source pertama di dunia yang memiliki valuasi US$ 3 miliar.
Pada acara konferensi yang digelar secara virtual, Country Manager Red Hat Indonesia Rully Moulany mengatakan, “Semua kesuksesan itu tidak mampu kami capai tanpa partisipasi dari para partner, di mana 70 persen bisnis Red Hat di Asia Pasifik memang terjadi melalui partner. Partner adalah katalis dan multiplier yang penting untuk mendorong penggunaan solusi Red Hat di berbagai perusahaan. Kami tidak mungkin berkembang tanpa partner.”
Situasi yang terjadi pada 2020 menjadi tolok ukur yang penting bagi perusahaan untuk menjaga kesinambungan bisnis mereka termasuk dalam mengakselerasi perjalanan transformasi digital.
Pada kesempatan yang sama, Yaw Hu Law, Senior Director, Partners & Alliances, Red Hat GEMs, mengatakan, “Dengan terjadinya krisis akibat COVID-19 crisis, digital transformation bukan lagi sekadar strategi jangka panjang tetapi menjadi prioritas secepatnya bagi semua orang. Perusahaan dituntut untuk segera melakukan transformasi dengan menerapkan tools digital, komunikasi digital, atau mereka akan menghadapi risiko bisnis.”
Berfokus pada cloud native development, Red Hat meluncurkan program Openshift Operators pada setahun yang lalu. Sejak itu, sudah ada lebih dari 100 certified operators. Ini validasi yang kuat untuk solusi Red Hat dan juga peluang yang menarik bagi para partner.
Partner Red Hat telah mendapatkan lebih dari 40.000 akreditasi penjualan dan teknis di seluruh dunia pada tahun lalu. Di APAC, jumlahnya sekitar 15.000.
“Sama seperti program OpenShift Operators, Red Hat meluncurkan Ansible Innovations Certification Program untuk membantu partner menumbuhkan market awareness pada solusi-solusi automasi dan juga mengedukasi pelanggan mengenai manfaat teknologi Ansible Automation. Hari ini, kami telah memiliki lebih dari 50 certified partner dalam ekosistem Ansible Automation.”
Partner Red Hat bukan hanya katalis bagi kesuksesan pelanggan, mereka juga bertindak sebagai multiplier yang penting bagi enterprise open source dengan mendorong pengadopsian solusi-solusi Red Hat.
Red Hat ASEAN Partner Synergy Awards 2021 memberikan penghargaan bagi para partner di sektor komersial dan publik atas upaya yang terus menerus dalam mengembangkan solusi-solusi inovatif menggunakan teknologi Red Hat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan meningkatkan outcome bisnis.
Dipilih berdasarkan komitmen mereka pada inovasi, dedikasi mereka untuk mendorong perubahan melalui open source, dan bagaimana mereka mendemonstrasikan ekosistem kerja yang kolaboratif dan transparan, Red Hat mengumumkan pemenang Red Hat ASEAN Partner Synergy Award dari Indonesia tahun ini, yaitu:
Advanced Partner of the Year: Mitra Integrasi Informatika
Commercial Partner of the Year: Mitra Integrasi Informatika
Strategic Products Partner of the Year: Mitra Integrasi Informatika
Distributor of the Year: Virtus Technology Indonesia
OEM Partner of the Year: PT. Hewlett Packard Enterprise Indonesia
Ready Partner of the Year: Multipolar Technology
Training Partner of the Year: Inovasi Informatika Indonesia
“Terima kasih bagi Anda partner kami di ASEAN atas komitmen Anda terhadap inovasi open source dan berkolaborasi dengan Red Hat. Kami berharap para partner dan pelanggan kami bisa menikmati masa depan yang lebih baik saat mereka terus mendorong transformasi digital dan mencapai tingkat kesuksesan bisnis yang baru,” tutup Rully Moulany.