Jakarta, Alkindyweb.com – Aplikasi Tiktok diakui sebagai pesaing tangguh oleh Instagram, CEO Instagram Adam Mosseri pun memuji keunggulan aplikasi besutan ByteDance itu.
“Mereka sangat fokus, sangat bertekad, mereka melakukan eksekusi dengan sangat baik. TikTok adalah kompetitor yang luar biasa tangguh, mungkin saja kompetitor paling tangguh yang pernah kami saksikan,” kata Adam, seperti dikutip dari CNBC, Jumat (11/12).
Instagram pun tak tinggal diam, dan merespon dengan membuat aplikasi serupa Tiktok bernaman Reels, “kami berusaha mengejar dalam banyak cara, membuat beberapa fitur untuk kreator agar menginspirasi mereka menggunakan platform kami lebih banyak lagi, karena tanpa konten menarik, tidak ada alasan untuk memakai Reels,” tambah Adam.
Baca juga: Pesaing TikTok Reels Perpanjang Durasi Video
Melihat Tiktok tumbuh berkembang, dan kini menjadi aplikasi hiburan sukses juga menjadi semacam bantahan bahwa Facebook menghalangi kompetitor untuk berkembang. Yang seperti pemberitaan sebelumnya, Facebook yang memiliki Instagram dan WhatsApp, digugat oleh pemerintah Amerika Serikat karena tudingan melakukan monopoli dan melibas rival dengan cara tidak fair.
Selain mengembangkan Reels dengan fitur dan kinerja serupa yang dapat memungkinkan creator membuat video berdurasi 15 detik yang bisa diedit menggunakan efek, audio dan tool kreatif lainnya. Kabar terbaru Reels kini telah memiliki konten belanja, untuk produk fesyen, tata rias dan perawatan kulit, atau petunjuk produk lainnya. Saat orang-orang melihat Instagram Reels dengan konten ini, mereka dapat mengetuk tombol untuk melihat produk atau membelinya.
Baca juga: TikTok Ajak Guru Manfaatkan Platform Video Pendek untuk Jangkau Pendidikan
Pembaharuan ini sekaligus menunjukan jika opsi belanja menjadi lebih fokus besar Instagram dari pada sebelumnya. Dan sekedar informasi tren berbelanja melalui konten video memang sedang naik daun, kini semakin banyak perusahaan rintisan yang berfokus pada belanja video streaming langsung.
Dalam beberapa bulan terakhir, investor telah mendukung perusahaan seperti platform belanja langsung Popshop Live dan Bambuser, misalnya, sementara perusahaan teknologi besar, termasuk Alibaba, Amazon, Google dan JD.com juga telah mengikuti tren belanja video dengan berbagai cara.